Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suku Bunga AS Naik Tertinggi Hampir 30 Tahun, Apa Dampaknya Bagi Indonesia?

Kompas.com - 16/06/2022, 23:01 WIB
BBC News Indonesia,
Danur Lambang Pristiandaru

Tim Redaksi

"Karena itu, kami harus gesit."

Baca juga: The Fed Agresif Naikkan Suku Bunga Acuan, Respons Pasar, dan Dampaknya bagi Indonesia

Mengejar ketertinggalan

Kenaikan harga barang di AS telah terjadi sejak tahun lalu. Namun saat itu, Powell mengeklaim itu disebabkan oleh masalah rantai pasokan.

Akan tetapi, inflasi terus meningkat tajam sejak saat itu, disebabkan oleh perang di Ukraina dan lockdown di China akibat pelonjakan kasus Covid.

Survei terbaru menunjukkan publik memperkirakan inflasi akan terus memburuk, meskipun The Fed telah meresponsnya dengan menaikkan suku bunga.

"The Fed menghadapi tes kredibilitas inflasi," kata ekonom David Backworth, peneliti senior dari Mercatus Center di Universitas Goerge Mason.

Baca juga: Jinakkan Inflasi, The Fed Menaikkan Suku Bunga 0,75 Persen pada Juni 2022

Ekspektasi inflasi

Warga AS, Ignacio Lopez, sangat ingin melihat inflasi terkendali.

Selama 18 bulan terakhir, koki yang berbasis di Boston itu terdampak kenaikan harga makanan saat dia membeli makanan untuk restorannya.

Harga barang-barang dengan rantai pasokan yang rumit, seperti barang kemasan dan keju impor, sangat tertekan, katanya.

"Ini gila dan tidak berhenti. Setiap minggu semuanya naik," katanya.

Para pelaku usaha telah menaikkan harga produk mereka demi mengimbangi biaya, namun Lopez berkata dia tidak bisa menaikkan harga makanannya terlalu tinggi karena khawatir kehilangan pelanggan.

Baca juga: Harga Bitcoin dkk Menguat Usai The Fed Menaikkan Suku Bunga

Dia khawatir kenaikan suku bunga tidak akan membantu, sebab permintaan konsumen tetap lemah karena Covid, yang membatasi pertemuan setelah bekerja yang biasanya mendorong roda bisnisnya.

"Kami hanya akan terus mengelolanya seketat mungkin, berusaha untuk tidak menaikkan harga di luar pasar kami dan berharap semuanya tenang," katanya.

Terakhir kali The Fed menaikkan suku bunga setinggi ini adalah hampir 30 tahun lalu, pada 1994.

Karena lambat bertindak, dan kini bergerak lebih agresif untuk mengejar ketertinggalan, pembuat kebijakan di AS menghadapi potensi bahwa langkah mereka justru menyebabkan penurunan pertumbuhan ekonomi, menurut Daco.

"Saya tidak akan terkejut bahwa sekitar pergantian tahun kita menghadapi pertumbuhan (ekonomi) terhenti dan kita cukup dekat dengan resesi, dengan tingkat pengangguran meningkat dan tidak lagi menurun."

Baca juga: Wall Street Berakhir Hijau Usai The Fed Umumkan Kenaikkan Suku Bunga 75 Basis Poin

Harga makanan yang mahal adalah salah satu faktor yang memicu inflasi.GETTY IMAGES via BBC INDONESIA Harga makanan yang mahal adalah salah satu faktor yang memicu inflasi.

Dengan membuat kredit kian mahal, kenaikan suku bunga ini akan memperlambat aktivitas ekonomi, membuat permintaan lesu dan secara teori, mengurangi tekanan harga.

Proyeksi yang dirilis oleh The Fed memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan melambat menjadi sekitar 1,7 persen tahun ini, lebih rendah dari perkiraan mereka sebelumnya pada Maret.

Tingkat pengangguran yang saat ini sebesar 3,6 persen, diperkirakan akan meningkat menjadi 3,7 persen dan mencapai 4,1 persen pada 2024.

Dampak pada ekonomi global

Dengan kenaikan suku bunga terbaru, suku bunga pinjaman yang dikenakan bank akan kembali ke posisi semula pada 2019, atau relatif rendah menurut data historis.

Namun kenaikan suku bunga selama beberapa bulan terakhir, telah terasa dampaknya.

Suku bunga yang lebih tinggi telah membantu meningkatkan permintaan terhadap dollar AS. Imbasnya, nilai tukar dollar AS naik 10 persen sejak awal tahun, sedangkan nilai tukar mata uang lain melemah.

Penjualan rumah juga melambat drastis karena suku bunga hipotek mengikuti suku bunga Fed yang lebih tinggi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

Global
Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Global
Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Global
Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Global
Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Global
Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Global
Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Global
Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Internasional
Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Internasional
China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

Global
Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Global
Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Global
Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Global
Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Global
Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com