Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Hancurkan Depot Persenjataan Ukraina yang Tampung Senjata Kiriman AS dan Eropa

Kompas.com - 13/06/2022, 09:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

MOSKWA, KOMPAS.com – Rusia mengeklaim telah menghancurkan depot persenjataan besar Ukraina di wilayah Ternopil.

Di sana terdapat senjata-senjata kiriman Barat, termasuk senjata kiriman Amerika Serikat (AS) dan Eropa.

Kabar tersebut dilaporkan oleh kantor berita Interfax, mengutip Kementerian Pertahanan Rusia.

Baca juga: Ukraina Terkini: Tembakan Rusia Picu Kebakaran Besar di Pabrik Kimia Azot Severodonetsk

Rusia mengeklaim menghancurkan depot persenjataan besar Ukraina tersebut dengan rudal jelajah Kalibr, sebagaimana dilansir Reuters, Minggu (12/6/2022).

Sebelumnya, pasukan pertahanan Rusia dikabarkan telah menembak jatuh tiga pesawat perang Ukraina.

Kabar tersebut disampaikan oleh Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (11/6/2022).

Ketiga pesawat tersebut adalah dua MIG-29 dan satu Su-25. Ketiganya ditembak jatuh di wilayah Kharkiv.

Baca juga: Perang Ukraina Terkini: Rusia Diprediksi Segera Kuasai Wilayah Luhansk

Pada Sabtu, gempuran Rusia menyebabkan kebakaran besar di sebuah pabrik kimia di Kota Severodonetsk Ukraina di mana pertempuran sengit masih berkecamuk.

Gubernur Oblast Luhansk Serhiy Haidai mengatakan kepada televisi Ukraina bahwa kebakaran terjadi pada Sabtu setelah kebocoran puluhan ton minyak di pabrik Azot.

Ratusan warga sipil dilaporkan berlindung di pabrik tersebut.

Kota Severodonetsk telah menjadi titik fokus upaya Rusia untuk maju di Ukraina timur.

Baca juga: Otoritas Pendudukan Bagikan Paspor Rusia untuk Warga Ukraina, Kyiv Sebut Rusifikasi

Merebut Severodonetsk dan kota kembarnya Lysychansk akan membawa Rusia lebih dekat ke tujuannya karena akan memberi mereka kendali atas Luhansk.

Dalam pernyataannya, Haidai mengakui sebagian besar Severodonetsk sekarang berada di tangan Rusia.

Militer Rusia mengatakan bahwa semua daerah permukiman Severodonetsk sekarang berada di bawah kendalinya.

"Pabrik kimia Azot telah berada di bawah pengeboman berat selama berjam-jam," kata Haidai, sebagaimana dilansir BBC, Minggu.

Dia tidak mengatakan apakah ada korban jiwa dan apakah kobaran api itu kemudian padam.

Baca juga: Kisah Gadis Singapura Terkejut Desain Kausnya untuk Bantu Ukraina Dikenakan Presiden Zelensky

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com