Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

448 Orang di Somalia Meninggal Tahun Ini akibat Kelaparan

Kompas.com - 09/06/2022, 11:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Dan untuk pertama kalinya, musim hujan kelima berturut-turut mungkin gagal.

"Sebuah ledakan kematian anak akan datang ke Tanduk Afrika jika dunia hanya berfokus pada perang di Ukraina dan tidak bertindak sekarang," kata UNICEF.

Kelaparan bahkan mengancam ibu kota Somalia saat kamp-kamp pengungsian di pinggiran Mogadishu membengkak dengan para pendatang baru yang kelelahan.

Salaad dan putranya diusir dari rumah sakit yang penuh sesak setelah tiba seminggu yang lalu.

Baca juga: Presiden Somalia Tangguhkan Kekuasaan Perdana Menteri, Ini yang Terjadi

Mereka malah dikirim ke pusat perawatan untuk orang-orang yang sangat kekurangan gizi di mana kamar-kamarnya penuh, tempat tidur tambahan telah dipadamkan, namun beberapa orang harus tidur di lantai.

Para ibu mengernyit, dan bayi meratap, saat tubuh kecil dengan luka dan tulang rusuk yang menonjol diperiksa dengan lembut untuk mencari tanda-tanda pemulihan.

“Puskesmas kewalahan,” kata dr Mustaf Yusuf, dokter di sana. Penerimaan lebih dari dua kali lipat pada bulan Mei menjadi 122 pasien.

Baca juga: Senjata yang Dipasok Iran Diselundupkan dari Yaman ke Somalia

Sedikitnya 30 orang tewas tahun ini hingga April di pusat tersebut dan enam fasilitas lain yang dijalankan oleh Action Against Hunger, kata kelompok kemanusiaan itu.

Ini jadi tingkat penerimaan tertinggi di pusat-pusat perawatan kelaparan sejak dia mulai bekerja di Somalia pada tahun 1992, dengan jumlah anak-anak yang kekurangan gizi parah naik 55 persem dari tahun lalu.

Secara lebih luas, setidaknya 448 orang meninggal tahun ini di pusat perawatan malnutrisi rawat jalan dan rawat inap di seluruh Somalia hingga April, menurut data yang dikumpulkan oleh kelompok kemanusiaan dan otoritas lokal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com