Maduro Puji Presiden Meksiko yang Tolak Hadiri KTT Amerika, Dianggap Pemberani

CARACAS, KOMPAS.com – Presiden Venezuela Nicolas Maduro memuji Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador karena menolak menghadiri KTT Amerika yang digelar oleh AS.

Dilansir Reuters, Selasa (7/6/2022), Maduro menyebut Lopez Obrador memiliki keberanian dan kejelasan.

Maduro menurutkan, keputusan Washington untuk tidak mengundang dirinya atau para pemimpin Kuba dan Nikaragua dalam KTT Amerika adalah tindakan diskriminasi.

Baca juga: AS Tidak Undang 3 Negara ke KTT Amerika, Presiden Meksiko Tolak Hadir

Dia juga menggarisbawahi bahwa pemerintah AS telah memastikan pertemuan puncak itu akan gagal.

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, Lopez Obrador menuturkan bahwa dia tidak akan menghadiri KTT Amerika di Los Angeles pekan ini karena tidak semua negara dari kawasan itu diundang.

Sebagai gantinya, Obrador akan mengunjungi Presiden AS Joe Biden pada Juli, sebagaimana dikutip Reuters.

Lopez Obrador juga mengatakan kepada wartawan pada konferensi pers reguler bahwa Menteri Luar Negeri Meksiko Marcelo Ebrard akan menggantikannya menghadiri KTT Amerika.

Baca juga: Mati Listrik, 233 Pasien di RS Venezuela Meninggal

Pemerintahan Biden tidak mengundang Kuba, Venezuela, dan Nikaragua ke KTT Amerika, menurut pengumuman seorang pejabat Gedung Putih.

Lopez Obrador adalah salah satu dari beberapa pemimpin yang mengancam akan menolak hadir jika tidak semua negara diundang.

Keputusannya itu berisiko menimbulkan boikot bagi AS ketika mencoba memperbaiki hubungan di kawasan tersebut setelah pemerintahan mantan Presiden AS Donald Trump.

Baca juga: Rusia Sebut Venezuela Sekutu Utamanya di Amerika Latin

Lopez Obrador mengatakan, kebijakan "tidak mengundang" yang telah diberlakukan selama berabad-abad perlu diubah, dan mengkritik apa yang disebutnya keinginan mendominasi yang tidak dapat dibenarkan.

Para pejabat AS yakin ketegangan akan mereda dan KTT Amerika bakal berhasil entah siapa pun pemimpin yang memilih untuk hadir.

Lopez Obrador menambahkan, dia akan menggunakan kunjungannya pada Juli untuk membahas imigrasi dan mendorong lebih banyak investasi AS di Amerika Tengah guna membantu mengatasi akar persoalan.

Baca juga: Mantan Menhan Venezuela yang Dipenjara Meninggal akibat Covid-19