Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut Pembunuhan Penumpang oleh Pengendara Ojek, Motor Dilarang di Lagos, 2.000 Dimusnahkan

Kompas.com - 04/06/2022, 22:09 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber BBC

LAGOS, KOMPAS.com - Lebih dari 2.000 ojek sitaan dihancurkan menyusul larangan atas kendaraan bermotor, yang dikenal sebagai “okada”, di kota terbesar Nigeria, Lagos.

Langkah itu dilakukan menyusul insiden yang menewaskan seorang pria oleh tersangka yang adalah pengendara ojek.

Baca juga: POPULER GLOBAL: Rusia Hancurkan Sistem Rudal S-300 Ukraina | Tukang Ojek Kembalikan Uang Rp 527 Juta

Insiden yang terjadi bulan lalu tersebut mendapat sorotan dan memunculkan kemarahan publik.

Sunday David, seorang teknisi audio berusia 38 tahun, tewas di lingkungan kelas atas Lekki setelah perselisihan mengenai tarif.

Istri korban, Grace Bolu, putus asa dan bertanya-tanya bagaimana dia akan menghidupi kedua anaknya.

"Saya hanya PNS. Suami saya melakukan segalanya. Bagaimana saya menghidupi keluarga? Berapa gaji saya untuk membayar biaya sekolah, membayar sewa?" katanya kepada BBC dilansir pada (Jumat 3/6/2022).

Kematiannya memicu kemarahan dan memaksa pihak berwenang untuk bertindak.

Tapi, larangan atas kendaraan bermotor itu mendapat reaksi beragam dari penduduk setempat.

Beberapa mengatakan pengendara ojek motor mengemudi ‘ugal-ugalan’, sementara yang lain mengatakan “okada” menjadi pekerjaan penting bagi kaum muda.

Baca juga: Kehidupan Tukang Ojek Muda Berubah setelah Kembalikan Uang Rp 527 Juta: Jangan Ambil yang Bukan Milikmu

Seorang perajin yang tinggal di Ikeja, Wasiu Adekoya, mengeluhkan sikap angkuh para pengendara ojek motor.

"Mereka (pengendara sepeda motor) menculik orang. Apa yang dilakukan pemerintah baik-baik saja. Kami tidak ingin masalah di negara bagian Lagos. Tapi biarkan mereka mengeluarkan lebih banyak bus untuk menambah kekurangan (transportasi)."

Penduduk lain yang mengidentifikasi dirinya hanya sebagai Pendeta Abraham memohon keringanan hukuman.

Mengendarai okada, kata dia, memberikan penghasilan penting bagi banyak orang.

"Ada kemiskinan di negara ini. Larangan total tidak realistis," katanya.

"Inilah yang digunakan beberapa orang untuk memberi makan diri mereka sendiri. Pemerintah harus berhati-hati."

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com