Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ukraina Berhasil Rebut Kembali 20 Persen Wilayah Kota Sievierodonetsk

Kompas.com - 04/06/2022, 08:45 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

MOSKWA, KOMPAS.com - Pasukan Ukraina telah merebut kembali sekitar 20 persen wilayah yang hilang di Kota Sievierodonetsk selama pertempuran dengan Rusia.

Hal ini dikatakan oleh Gubernur Luhansk, Serhiy Gaidai, pada Jumat (3/6/2022).

"Padahal sebelumnya situasinya sulit, persentase (wilayah yang dikuasai oleh Rusia) sekitar 70 persen, sekarang kami telah mendorong mereka kembali sekitar 20 persen," kata Gaidai kepada televisi nasional.

Baca juga: Rusia Disebut Kirim Biji-bijian Curian ke Luar Negeri, Termasuk Turkiye

Rusia telah mengerahkan pasukan ke dalam pertempuran untuk kota yang harus direbut Moskwa untuk mencapai tujuannya menguasai seluruh provinsi Luhansk tersebut.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy pada Kamis (2/6/2022), mengatakan pasukan negaranya telah mencapai beberapa keberhasilan baru-baru ini di sana.

Gaidai mengatakan Rusia menembaki posisi Ukraina selama berjam-jam dan kemudian maju.

Menurut dia, Rusia didorong kembali oleh para pembela yang tidak terluka, sebelum mengulangi polanya.

"Beginilah cara mereka bergerak maju, selangkah demi selangkah, dengan artileri, pesawat terbang, mortir, mereka menghancurkan segalanya," katanya, dilansir dari Reuters.

"Tapi begitu kita memiliki cukup senjata jarak jauh (dari) Barat, kita akan mendorong artileri mereka menjauh dari posisi kita. Dan kemudian, percayalah, infanteri Rusia, mereka akan lari," ungkap Gaidai.

Baca juga: PBB: Tak Akan Ada Pemenang dalam Perang Rusia-Ukraina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com