KYIV, KOMPAS.com - Serangan Rusia ke Ukraina memasuki hari ke-100 pada Jumat (3/6/2022).
Ini terhitung sejak Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan invasi Rusia ke Ukraina yang disebutnya sebagai operasi militer khusus pada 24 Februari.
Pada perang Rusia-Ukraina hari kemarin, masih ada banyak hal baru yang terjadi “mewarnai” konflik kedua negara.
Salah satunya, keluar keyakinan pada Zelensky bahwa negaranya akan memenangkan perang melawan Rusia.
Ada juga laporan mengenai pasukan Ukraina yang terus memerangi pasukan Rusia untuk merebut Kota Severodonetsk di Ukraina timur.
Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah rangkuman serangan Rusia ke Ukraina pada hari ke-100 yang kiranya penting disimak:
Dilansir dari AFP, Presiden Volodymyr Zelensky pada Jumat, bersumpah bahwa negaranya akan menang atas pasukan Rusia dalam sebuah video yang menandai 100 hari sejak Moskwa menginvasi tetangganya.
"Kemenangan akan menjadi milik kita," kata Zelensky dalam sebuah video bersama dengan Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal dan penasihat presiden Mykhaylo Podolyak di Kyiv di mana mereka berbicara kepada bangsa pada awal perang dan berjanji untuk tetap memimpin perlawanan.
Pemimpin Ukraina mengatakan, Rusia sekarang menguasai sekitar seperlima dari Ukraina, termasuk semenanjung Crimea dan bagian dari Donbass yang direbut pada tahun 2014.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, banyak pemukiman telah dibebaskan dari angkatan bersenjata pro-Nazi Ukraina dan langsung dari elemen nasionalis selama 100 hari terakhir.
"Kesempatan telah diberikan kepada orang-orang untuk mulai membangun kehidupan yang damai," kata Peskov kepada wartawan.
Rusia mengeklaim telah mengirim pasukannya ke Ukraina untuk membela penduduk dari dua negara bagian yang didukung Rusia di wilayah Donbass timur, Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk.
"Dalam hal memastikan perlindungan mereka, langkah-langkah sedang diambil dan hasil tertentu telah dicapai," kata Peskov.
Pada hari kemarin, PBB mengatakan "tidak ada pemenang" dalam konflik terburuk di Eropa dalam beberapa dekade terakhir, yakni perang Rusia-Ukraina.
Menurut perkiraan PBB, gampir 14 juta warga Ukraina terpaksa meninggalkan rumah mereka sejak invasi Rusia pada 24 Februari, mayoritas perempuan dan anak-anak.