MOSKWA, KOMPAS.com - Rusia pada Kamis (2/6/2022) mengatakan, mereka berhasil membendung kedatangan tentara bayaran asing di Ukraina selama sebulan terakhir dan membunuh ratusan dari mereka.
"Ratusan tentara bayaran asing di Ukraina telah dibunuh oleh senjata presisi jarak jauh Rusia tak lama setelah kedatangan mereka" untuk menjalani pelatihan, kata Kementerian Pertahanan Rusia dikutip dari AFP.
"Sebagian besar tentara bayaran dibunuh di zona pertempuran karena tingkat pelatihan mereka yang rendah dan kurangnya pengalaman tempur yang sebenarnya," lanjut Kemenhan Rusia.
Baca juga: Zelensky: Rusia Kuasai 20 Persen Wilayah Ukraina, Setara Gabungan 3 Negara
Tentara Rusia menambahkan, mereka berhasil membendung kedatangan tentara bayaran asing di Ukraina, dengan memperkirakan jumlah mereka saat ini di negara pro-Barat itu sekitar 3.500.
Sejak awal Mei, kedatangan tentara bayaran asing hampir mengering, kata Kemenhan Rusia seraya memperkirakan bahwa jumlah total sekarang hanya tersisa hampir setengahnya dari 6.600 menjadi 3.500 orang.
Pada 24 Februari, Presiden Rusia Vladimir Putin mengerahkan pasukan ke Ukraina untuk melakukan demiliterisasi dan denazifikasi negara pro-Barat.
Seorang pejabat Eropa pada April mengatakan, sekitar 20.000 tentara bayaran dari perusahaan militer swasta Rusia, Grup Wagner, serta dari Suriah dan Libya, bertempur bersama pasukan Moskwa di Ukraina.
Baca juga: Profil Grup Wagner, Tentara Bayaran Kejam yang Dikerahkan Rusia ke Ukraina
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.