“Sudah satu jam, dan mereka masih belum bisa mengeluarkan semua anak,” kata Ledezma dalam video tersebut. Dia tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Video lain yang diunggah di YouTube menunjukkan petugas menahan setidaknya satu orang dewasa.
Escalon menuturkan, tidak ada petugas polisi bersenjata yang ditempatkan di sekolah itu. Dia menambahkan, Ramos melepaskan lebih dari 25 tembakan pada awal serangan.
Escalon mengatakan, para penyelidik masih mencari tahu motif tersangka dalam serangan di SD di Texas tersebut.
Ramos sendiri adalah remaja yang putus sekolah menengah, tidak memiliki catatan kriminal, dan tidak memiliki riwayat penyakit mental.
Gubernur Texas Greg Abbott mengatakan pada Rabu (25/5/2022) bahwa Ramos telah mengirim pesan online kepada seseorang yang berisi bahwa dia akan menembak sebuah SD.
Ramos kemudian mengamuk di rumah, di mana dia menembak neneknya sebelum pergi dengan kendaraannya. Neneknya, yang dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis, menelepon polisi.
Baca juga: Reaksi Ngeri Dunia atas Penembakan Massal di SD Texas: Amerika Membunuh Dirinya Sendiri
Seorang siswa kelas empat yang berada di dalam kelas mengatakan kepada stasiun televisi afiliasi CBS di San Antonio bahwa Ramos mulai menembak sebelum masuk.
Ramos kemudian berhasil masuk, berjongkok, dan berkata, “Sudah waktunya untuk mati.”
Siswa itu menambahkan bahwa dia bersembunyi di bawah meja sampai polisi masuk ke dalam kelas.
Sedikitnya 17 orang juga terluka, termasuk anak-anak.
Baca juga: Siapa Sebenarnya Pelaku Penembakan Sekolah Texas dan Jejak Akun Instagram Misteriusnya?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.