Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkap Sosok di Balik Rencana Pembunuhan George W Bush dan Skenario Serangannya

Kompas.com - 25/05/2022, 14:32 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Sky News

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Seorang pria Irak yang memasuki Amerika Serikat (AS) dua tahun lalu diduga merencanakan untuk membunuh George W Bush, bahkan bepergian ke Texas untuk mengintai rumah mantan presiden AS itu.

FBI menuduh Shihab Ahmed Shihab ingin memberikan dukungan material kepada kelompok teroris ISIS, menurut surat pernyataan penggeledahan yang diperoleh oleh NBC News.

Baca juga: Rencanakan Pembunuhan George W. Bush, Pria Irak Ditangkap FBI di AS

Kepada sumber rahasia FBI, dia bahkan mengatakan ingin menyelundupkan orang ke AS "untuk membunuh mantan presiden George W Bush", karena menganggapnya bertanggung jawab atas pembunuhan banyak orang Irak dalam invasi pada 2003 ke negara itu.

Forbes pertama kali melaporkan dugaan plot tersebut. NBC News tidak segera dapat menemukan perwakilan Shihab, yang ditahan, untuk berkomentar.

Menurut aplikasi surat perintah penggeledahan, FBI mempertimbangkan untuk menjatuhkan tuduhan kejahatan terkait ancaman terhadap mantan presiden, dukungan material untuk ISIS dan penipuan visa.

Shihab dilaporkan memasuki AS secara legal pada September 2020. Dia kemudian mengajukan suaka politik, sambil juga mencoba menikahi seorang wanita AS untuk mengamankan status imigrasinya.

Dokumen tersebut mengatakan penyelidikan awalnya dimulai sebagai kasus penipuan imigrasi atau visa dan berubah menjadi sesuatu yang diduga lebih jahat.

Baca juga: [UNIK GLOBAL] Bush Salah Sebut Ukraina jadi Irak | Orang Tua Gugat Anak karena Tak Dapat Cucu

Menurut pengajuan hukum, Shihab membuat klaim kepada sumber rahasia FBI bahwa ia mengendarai kendaraan pengangkut dengan bom di Irak dan memiliki hubungan dengan pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi, yang dibunuh oleh AS pada 2019.

Pada Juni, Shihab diduga mengatakan kepada sumber rahasia bahwa dia akan membayar setidaknya 5.000 dollar AS (sekitar Rp 73 juta), untuk menyelundupkan empat mantan anggota partai Baath yang berlokasi di Irak, Turki, Mesir, dan Denmark ke AS.

Begitu orang-orang itu berada di AS, mereka berencana mendapatkan senjata api dan sebuah van besar dengan pintu geser untuk melakukan pembunuhan itu.

"Selanjutnya, Shihab menyatakan bahwa dia ingin terlibat dalam serangan dan pembunuhan yang sebenarnya terhadap mantan Presiden Bush dan tidak peduli jika dia meninggal, karena dia akan bangga telah terlibat dalam pembunuhan mantan Presiden Bush," kata pernyataan tertulis FBI dilansir dari Sky News.

Tersangka diduga melakukan pengawasan di Dallas pada 8 Februari, termasuk perjalanan ke kediaman Bush, dan mengambil video gerbang di depan lingkungan Presiden ke-43 AS.

Baca juga: Kisah Pertemuan Hangat Putin dan Bush pada 2001, Saat Rusia dan AS Menjadi Mitra...

Shihab, yang tinggal di Columbus, Ohio, diduga mengatakan kepada sumber rahasia FBI bahwa dua dari calon anggota plot pembunuhan mantan presiden AS itu adalah mantan agen intelijen Irak.

Salah satu warga negara Irak adalah sekretaris menteri keuangan ISIS, kata dokumen itu juga.

Tersangka mengatakan kepada salah satu sumber FBI bahwa dia berencana menggunakan dealer mobil di Columbus, sebagai "hawala" untuk menyalurkan uang dari AS ke sekretaris menteri keuangan ISIS, kata dokumen itu.

FBI mengatakan pihaknya bekerja dengan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan untuk mengumpulkan informasi telepon, melakukan analisis jebakan dan penelusuran panggilan telepon.

Mereka kemudian melakukan pengawasan fisik, sambil melibatkan banyak sumber rahasia dengan tersangka, termasuk salah satu yang telah bekerja dengan FBI selama lebih dari 10 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com