Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendudukan Rusia di Melitopol Mendapat Perlawanan Sengit dari Penduduk Kota

Kompas.com - 24/05/2022, 23:30 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber BBC

MELITOPOL, KOMPAS.com - Pasukan Rusia mendapat perlawanan sengit dari penduduk sejak mereka tiba di kota Melitopol, Ukraina selatan pada Februari.

Penduduk setempat mencoba memblokir kendaraan lapis baja ketika konvoi tentara masuk untuk menduduki kota. Orang-orang membanjiri jalan-jalan sambil mengibarkan bendera Ukraina.

Baca juga: Rusia Gunakan Senjata Ilegal di Ukraina, dari FAB-250 hingga Bom Tandan

Ketika Rusia mulai menindak para pengunjuk rasa, gerakan perlawanan dipaksa untuk melakukan perubahan dan kelompok-kelompok baru muncul.

Melitopol, menurut Institut Studi Perang yang berbasis di AS, adalah daerah di mana perang partisan telah aktif terjadi setidaknya sejak pertengahan Maret.

Dilansir dari BBC pada Senin (23/5/2022), Intelijen Militer Ukraina melaporkan bahwa dari 20 Maret hingga 12 April "para partisan menyingkirkan 70 tentara Rusia selama patroli malam mereka".

Kelompok-kelompok Ukraina ini terus melakukan serangan.

Rabu (18/5/2022) lalu, sebuah barisan kendaraan lapis baja Rusia dilaporkan tergelincir. Beberapa hari sebelumnya, dua tentara Rusia ditemukan tewas di jalan.

Bulan lalu sebuah jembatan di dekat Melitopol - yang digunakan untuk mengirimkan pasokan ke tentara Rusia - diledakkan.

Ivan Fedorov, Wali Kota Melitopol, mengatakan serangan-serangan ini diorganisir oleh kelompok-kelompok partisan.

Fedorov sendiri diculik oleh pasukan Rusia dan kemudian dibebaskan sebagai bagian dari pertukaran tahanan.

"Ini adalah tugas partisan kami, dinas rahasia kami, dan tentara kami. Mereka melakukan pekerjaan ini bersama-sama," katanya kepada BBC.

Baca juga: 3 Kegagalan Rusia dalam Perang Ukraina, Termasuk di Pulau Ular dan Tewasnya Para Jenderal

Kelompok-kelompok perlawanan ini sebenarnya hanyalah sebagian kecil dari gerakan perlawanan Melitopol.

"Sembilan puluh persen penduduk Melitopol sekarang partisan dan mereka melawan dengan caranya sendiri," kata Svitlana Zalizetska, seorang jurnalis lokal.

"Beberapa orang hanya menatap tentara Rusia dengan kebencian. Yang lain menyanyikan lagu-lagu patriotik di malam hari. Beberapa orang menggantung poster di jalan dengan bendera Ukraina," katanya, menambahkan bahwa beberapa juga membagikan informasi tentang gerakan militer Rusia.

Pada awal invasi pada Februari, warga Melitopol mengorganisir protes massal terhadap kehadiran tentara Rusia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com