Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Dituduh Lancarkan Operasi “Bumi Hangus” di Donbas, Serang Kota Tanpa Pandang Bulu

Kompas.com - 24/05/2022, 16:31 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Al Jazeera

LUHANSK, KOMPAS.com - Pertempuran sengit dalam perang Rusia-Ukraina terus berlanjut di wilayah Donbas, Ukraina timur, di mana para pejabat lokal menuduh Rusia menggunakan operasi "bumi hangus".

Pasukan Moskwa terus bergerak maju ke Severodonetsk, yang menjadi menjadi bagian timur dari kantong yang dikuasai Ukraina bersama dengan kota kembarnya Lysychansk.

Baca juga: UN Watch Minta Semua Diplomat Rusia Mundur

Rusia telah berusaha merebut wilayah itu sejak pertengahan April, ketika fokus serangan Rusia beralih ke selatan dan timur setelah gagal merebut ibu kota Ukraina, Kyiv.

Serhiy Haidai, gubernur Luhansk, salah satu dari dua provinsi di Donbas, mengatakan pada Minggu (22/5/2022) bahwa pasukan Rusia mengerahkan taktik "bumi hangus".

"Mereka menghapus Severodonetsk dari muka bumi," tuduhnya sebagaimana dilansir dari Al Jazeera pada Senin (23/5/2022).

Pekan lalu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menuduh Rusia melakukan pemboman yang tidak masuk akal selama serangan baru di Donbas, yang, katanya, telah mengubah wilayah itu menjadi "neraka".

Menurut Haidai, pasukan Rusia telah menduduki beberapa kota besar dan kecil di Luhansk setelah penembakan tanpa pandang bulu, 24 jam.

Mereka lalu memusatkan pasukan dan persenjataan di sana, membawa pasukan dari Kharkiv ke barat laut, Mariupol ke selatan, dan dari dalam Rusia.

Satu-satunya rumah sakit yang berfungsi di Severodonetsk hanya memiliki tiga dokter dan persediaan hanya untuk 10 hari, katanya.

Baca juga: Diplomat Veteran Rusia untuk PBB Mundur, Malu atas Serangan Negaranya ke Ukraina

Sementara itu, tentara Ukraina mengatakan melalui halaman Facebook-nya setidaknya tujuh warga sipil tewas dan delapan lainnya terluka pada Minggu (22/5/2022) dalam pemboman Donetsk, provinsi lain di Donbas.

Secara terpisah, kementerian pertahanan Rusia mengatakan pada hari yang sama bahwa pasukannya menyerang pusat komando Ukraina, pasukan dan gudang amunisi di Donbas, serta di wilayah Mykolaiv di selatan dengan serangan udara dan artileri.

Al Jazeera yang melaporkan informasi ini tidak dapat memverifikasi klaim dari pejabat Rusia dan Ukraina.

Senin (23/5/2022) pagi, ledakan kuat terdengar di Korosten, sekitar 160 km (100 mil) barat Kyiv, kata Wakil Wali Kota kota itu. Itu adalah hari ketiga berturut-turut serangan di distrik Zhytomyr, menurut kantor berita Ukraina.

Selain itu, di kota Enerhodar yang dikuasai Rusia, 281 km (174 mil) barat laut dari kota tenggara Mariupol, sebuah ledakan pada Minggu melukai Wali Kota yang ditunjuk Moskwa di kediamannya, menurut kantor berita Rusia dan Ukraina.

Seorang pemuda lokal melewati kawah akibat serangan Rusia pada awal Mei di seberang sebuah gedung apartemen di Kramatorsk, Ukraina timur, Sabtu, 21 Mei 2022. AP PHOTO/FRANCISCO SECO Seorang pemuda lokal melewati kawah akibat serangan Rusia pada awal Mei di seberang sebuah gedung apartemen di Kramatorsk, Ukraina timur, Sabtu, 21 Mei 2022.

Baca juga: Zelensky Hanya Mau Bertemu Putin untuk Akhiri Perang Rusia Ukraina

Menurut kantor berita Unian Ukraina, sebuah bom yang ditanam oleh "partisan lokal" melukai Andrei Shevchuk (48 tahun). Dia tinggal di dekat pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa di Zaporizhzhia.

Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut invasi ke Ukraina, yang akan mencapai akhir bulan ketiganya, sebagai "operasi militer khusus" untuk melucuti senjata negara tetangga dan menyingkirkan nasionalis sayap kanan anti-Rusia.

Ukraina dan sekutu Baratnya menolak itu sebagai dalih palsu, untuk serangan tak beralasan yang telah memaksa jutaan orang melarikan diri ke luar negeri dan membunuh atau melukai ribuan orang, jika tidak lebih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com