Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hutan Purba Ditemukan di Dasar Lubang Raksasa di China

Kompas.com - 21/05/2022, 20:31 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber USA Today

GUANGXI, KOMPAS.comLubang raksasa (sinkhole) ditemukan di Guangxi China selatan sedalam 630 kaki (192 meter), memiliki hutan purba tersembunyi dengan pohon dan berbagai flora yang subur di dalamnya.

Para peneliti meyakini spesies baru hewan dan tumbuhan mungkin dapat ditemukan di dalam lubang, yang terdiri dari tiga gua dan berukuran 5 juta meter kubik (setara dengan 2.000 kolam renang Olimpiade).

Baca juga: Video Sinkhole Terjadi di Yerusalem, Telan Sejumlah Mobil

Sinkhole itu ditemukan di Daerah Otonomi Guangxi Zhuang, dekat desa Ping'e di kabupaten Leye, menurut kantor berita resmi pemerintah China Xinhua.

Daerah China bagian selatan ini memang dikenal dengan gua-gua, sinkhole, dan hutan karst, serta formasi batu kapur yang mengisi lanskap topografinya.

Pemimpin tim eksplorasi gua, Chen Lixin, mengatakan kepada Xinhua bahwa pohon-pohon purba yang tumbuh di dasar lubang runtuhan itu tingginya hampir 130 kaki (nyaris 40 meter), lebih tinggi dari kebanyakan pohon ek atau pohon oak.

“Sementara itu ada juga tanaman peneduh yang lebat dan tumbuh setinggi bahu para penjelajah,” kata Lixin menurut Livescience sebagaimana dilansir dari USA Today.

"Saya tidak akan terkejut mengetahui bahwa ada spesies yang belum pernah dilaporkan atau dijelaskan oleh sains sampai sekarang ditemukan di gua-gua ini," tambahnya.

Jenis sinkhole dan gua ini dapat menampung flora dan fauna baru, kata pakar gua internasional George Veni kepada Live Science.

Baca juga: Gigi Raksasa Reptil Laut Purba Ditemukan di Alpen, Terbesar yang Pernah Ada

"Ini berita luar biasa," kata Veni, yang tidak terlibat dalam penemuan atau penjelajahan gua baru ini.

Dia adalah direktur eksekutif Institut Penelitian Gua dan Karst Nasional di Carlsbad, New Mexico.

Menurutnya, sinkhole atau lubang runtuhan dan gua terbentuk seiring waktu, karena air melarutkan batu kapur. Lubang runtuhan yang berukuran raksasa bahkan dapat memiliki kolam kecil dan ladang tanaman di bagian bawahnya.

Penemuan lubang raksasa seperti itu di China bukanlah kejutan besar, karena wilayah tersebut memiliki "karst yang sangat spektakuler secara visual dengan sinkhole yang sangat besar dan pintu masuk gua raksasa dan sebagainya," kata Veni kepada Live Science.

Zhang Yuanhai, seorang insinyur senior di Institut Geologi Karst Survei Geologi China, mengkategorikan temuan ini sebagai lubang raksasa, dengan hutan primitif yang terpelihara dengan baik di dasarnya.

Lima tahun lalu, Zhang Yuanhai adalah bagian dari tim yang menjelajahi lubang raksasa yang lebih bahkan berukuran besar yang ditemukan di Guangxi.


Baca juga: Persebaran Manusia Purba: Kronologi dan Alasan Migrasi Awal

Temuan kali ini diselesaikan oleh para penjelajah dalam ekspedisi pada 6 Mei. Mereka harus turun lebih dari 100 meter ke dalam lubang raksasa itu dan berjalan beberapa jam untuk mencapai dasarnya.

Lubang raksasa ini berukuran panjang sekitar 1.000 kaki (304 meter), lebar 500 kaki (152 meter), dan kedalaman 630 kaki (192 meter).

Penemuan terbaru ini menjadikan jumlah lubang runtuhan semacam itu di kawasan tersebut menjadi 30, lapor Xinhua.

Meksiko dan Papua Nugini adalah negara lain di mana sinkhole ditemukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com