Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kematian Akibat Hepatitis Misterius di AS Naik, Penyebabnya Belum Diketahui

Kompas.com - 21/05/2022, 07:31 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Jumlah anak-anak di Amerika Serikat (AS) yang meninggal karena bentuk hepatitis misterius meningkat menjadi enam orang.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menyatakan, bahwa hipotesis utama terkait penyebab hepatitis misterius pada anak-anak ini tetap bahwa adenovirus 41 memiliki peran utama.

Tetapi, CDC juga melihat faktor-faktor lain, seperti apakah infeksi Covid-19 sebelumnya membuat anak-anak lebih rentan untuk mengalaminya.

Baca juga: WHO Pelajari Apakah Covid-19 Punya Peran dalam Kasus Hepatitis Misterius pada Anak

"Saya ingin mengingatkan bahwa perlu waktu untuk menilai bukti yang ada," kata Jay Butler dari CDC kepada wartawan.

Dia menekankan bahwa kasus yang sedang diselidiki bukanlah wabah yang muncul tiba-tiba, tetapi sudah ada beberapa bulan sebelum ini.

"CDC masih mencoba untuk mengonfirmasi apakah ini benar-benar peningkatan jumlah kasus hepatitis pada anak-anak, atau pola yang ada sekarang telah terungkap melalui perbaikan dalam mendeteksi kasus," katanya, dilansir dari AFP.

Beberapa ratus kasus hepatitis misterius pada anak-anak telah dilaporkan secara global, dengan jumlah temuan tertinggi berada di Inggris, yakni mencapai 197 kasus.

Dilaporkan, tidak ada bukti mengenai adanya kaitan kasus ini dengan vaksin Covid-19. Di mana, mayoritas kasus menimpa anak-anak usia di bawah 5 tahun dan terlalu muda untuk menerima suntikan.

Baca juga: Setelah Temukan Hepatitis Misterius pada Anak, AS Lakukan 3 Hal Ini

Ilmuwan CDC lainnya, Umesh Parashar, mengatakan CDC memperkirakan setiap tahun ada 1.500 hingga 2.000 rawat inap pediatrik untuk kasus hepatitis pada anak usia di bawah 10 tahun karena penyebab selain virus hepatitis A, hepatitis B, dan hepatitis C di Amerika Serikat.

"Bahkan jika adenovirus 41 mendorong peningkatan kecil sekitar 100 rawat inap selama setahun, akan sulit untuk mengambil data," katanya.

Butler mengatakan pengurutan genetik telah mengungkapkan beberapa jenis adenovirus 41 telah terdeteksi pada anak-anak dengan hepatitis. Ini menjadi sebuah temuan yang menunjukkan bahwa tidak ada satu pun adenovirus "super" yang sangat bermutasi yang berperan.

Teori lain termasuk bahwa negara itu mungkin mengalami sekelompok kasus karena lockdown Covid-19 telah menghentikan penyebaran selama beberapa tahun, atau kurangnya paparan patogen selama lockdown mungkin membuat sistem kekebalan anak-anak lebih rentan.

Badan Keamanan Kesehatan Inggris awalnya mengajukan hipotesis lain bahwa kehadiran anjing di rumah tangga mungkin memainkan peran.

"Tetapi, dalam berbicara dengan mereka lebih jauh, mereka belum melihat hipotesis itu berjalan dengan baik," kata Butler.

Adenovirus biasanya menyebar melalui kontak pribadi yang dekat, tetesan pernapasan, dan permukaan.

Baca juga: AS Selidiki Kematian 5 Anak Terkait Hepatitis Misterius, Yakin Bukan karena Vaksin Covid-19

Ada lebih dari 50 jenis adenovirus yang paling sering menyebabkan pilek.

CDC merekomendasikan tindakan pencegahan seperti mencuci tangan, menghindari orang yang sakit, menutupi batuk dan bersin dan menghindari menyentuh mata, hidung atau mulut seseorang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com