KYIV, KOMPAS.com – Melalui sidang di Kyiv, seorang tentara Rusia berusia 21 tahun meminta seorang janda Ukraina untuk memaafkannya atas pembunuhan suaminya.
Persidangan tersebut merupakan sidang kedua yang digelar pada Kamis (19/5/2022) dalam pengadilan kejahatan perang pertama akibat invasi Rusia di Ukraina. pada 24 Februari.
Tentara Rusia bernama Vadim Shishimarin tersebut mengaku bersalah karena membunuh seorang warga sipil tak bersenjata berusia 62 tahun di Desa Chupakhivka pada 28 Februari.
Baca juga: Tentara Rusia Pertama Diadili di Ukraina atas Tuduhan Kejahatan Perang
“Saya mengakui kesalahan saya saya meminta Anda untuk memaafkan saya,” katanya kepada janda bernama Kateryna Shalipova, sebagaimana dilansir Reuters.
Di sisi lain, Kremlin mengatakan pihaknya tidak memiliki informasi tentang persidangan tersebut.
Selain itu, tidak adanya misi diplomatik di Ukraina membatasi kemampuan Rusia untuk memberikan bantuan hukum.
Janda itu mengatakan kepada pengadilan bahwa dia telah mendengar tembakan dari jarak jauh dan dia memanggil suaminya pada hari ketika suaminya dibunuh.
Baca juga: WHO Kumpulkan Bukti Kemungkinan Investigasi Kejahatan Perang Rusia
“Saya lari ke suami saya, dia sudah mati. Ditembak di kepala. Saya teriak, saya teriak sekencang-kencangnya,” kata Shalipova.
Shalipova mengatakan kepada pengadilan bahwa dia tidak akan keberatan jika Shishimarin dibebaskan ke Rusia sebagai bagian dari pertukaran tahanan untuk membebaskan para pejuang Ukraina dari Mariupol.
Shalipova menambahkan, kala itu suaminya tidak bersenjata dan mengenakan pakaian sipil. Mereka memiliki seorang putra berusia 27 tahun dan dua cucu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.