Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pejabat Rusia yang Tentang Invasi ke Ukraina Tertangkap Basah di Perbasatan AS-Meksiko

Kompas.com - 19/05/2022, 18:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Newsweek

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Seorang pejabat Rusia yang secara terbuka menentang invasi ke Ukraina dilaporkan telah tertangkap basah di perbatasan AS-Meksiko.

Pejabat tersebut bernama Viktor Kamenshchikov, seorang anggota Partai Komunis yang menjabat sebagai wakil di Parlemen (Duma) Kota Vladivostok, timur jauh Rusia.

Kabar penangkapan Kamenshchikov tersebut diwartakan RIA Novosti mengutip seorang sumber yang memberi tahu kantor berita negara Rusia tersebut.

Baca juga: Rusia Habiskan Lebih dari Rp 250 Miliar Per Jam untuk Perang di Ukraina

RIA Novosti melaporkan, Kamenshchikov ditangkap namun belum diketahui penyebabnya. Kemungkinan menyeberang perbatasan secara ilegal.

Laporan itu tidak merinci di mana dia ditahan. Newsweek telah menghubungi Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan (CBP) AS untuk dimintai komentar.

RIA Novosti menambahkan, Kamenshchikov tidak muncul dalam rapat Duma sejak akhir Februari ketika dia secara terbuka menentang invasi ke Ukraina.

Seorang sumber dari Duma mengatakan kepada surat kabar Kommersant bahwa pihaknya tidak mengetahui posisi Kamenshchikov saat ini, sebagaimana dilansir Newsweek.

Baca juga: Rusia Terjunkan Senjata Laser di Ukraina, Zelensky Malah Mengejek

Pada 27 Februari, Kamenshchikov mengajukan permohonan untuk meninggalkan Partai Komunis setelah partainya mengakui kemerdekaan Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk yang memplokamirkan diri.

Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk terletak di wilayah Ukraina timur yang dikuasai separatis pro-Rusia.

Kommersant melaporkan, kala itu Kamenshchikov tidak setuju dengan posisi kepemimpinan partainya yang mendukung operasi militer di Ukraina dan penggunaan pasukan Rusia di wilayah negara tetangga.

“Pada prinsipnya, saya menentang perang,” ujar Kamenshchikov kala itu.

Baca juga: Rusia Mulai Turunkan BMPT-72 “Terminator”, Bisa Tembakkan Peluru Berdaya Ledak Tinggi

Dalam wawancara tanggal 5 Maret dengan sibreal.org, dia mengeklaim bahwa para politisi, termasuk dari partainya, menipu para deputi untuk memilih invasi militer.

Dia berujar bahwa pemimpin Partai Komunis Gennady Zyuganov dan pemimpin Partai Demokrat Liberal Rusia (LPDR) Vladimir Zhirinovsky tahu tentang rencana perang Vladimir Putin sebelumnya.

Orang Rusia yang menentang perang di Ukraina berisiko ditangkap dan dipenjara.

Parlemen Rusia meloloskan undang-undang pada April di mana warga negara yang menyebarkan “informasi palsu” tentang militer dapat dipenjara hingga 15 tahun.

Baca juga: Ukraina Terkini: Rusia Sebut Lebih dari 700 Pejuang Mariupol Menyerah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com