WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Seorang pejabat Rusia yang secara terbuka menentang invasi ke Ukraina dilaporkan telah tertangkap basah di perbatasan AS-Meksiko.
Pejabat tersebut bernama Viktor Kamenshchikov, seorang anggota Partai Komunis yang menjabat sebagai wakil di Parlemen (Duma) Kota Vladivostok, timur jauh Rusia.
Kabar penangkapan Kamenshchikov tersebut diwartakan RIA Novosti mengutip seorang sumber yang memberi tahu kantor berita negara Rusia tersebut.
RIA Novosti melaporkan, Kamenshchikov ditangkap namun belum diketahui penyebabnya. Kemungkinan menyeberang perbatasan secara ilegal.
Laporan itu tidak merinci di mana dia ditahan. Newsweek telah menghubungi Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan (CBP) AS untuk dimintai komentar.
RIA Novosti menambahkan, Kamenshchikov tidak muncul dalam rapat Duma sejak akhir Februari ketika dia secara terbuka menentang invasi ke Ukraina.
Seorang sumber dari Duma mengatakan kepada surat kabar Kommersant bahwa pihaknya tidak mengetahui posisi Kamenshchikov saat ini, sebagaimana dilansir Newsweek.
Pada 27 Februari, Kamenshchikov mengajukan permohonan untuk meninggalkan Partai Komunis setelah partainya mengakui kemerdekaan Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk yang memplokamirkan diri.
Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk terletak di wilayah Ukraina timur yang dikuasai separatis pro-Rusia.
Kommersant melaporkan, kala itu Kamenshchikov tidak setuju dengan posisi kepemimpinan partainya yang mendukung operasi militer di Ukraina dan penggunaan pasukan Rusia di wilayah negara tetangga.
“Pada prinsipnya, saya menentang perang,” ujar Kamenshchikov kala itu.
Dalam wawancara tanggal 5 Maret dengan sibreal.org, dia mengeklaim bahwa para politisi, termasuk dari partainya, menipu para deputi untuk memilih invasi militer.
Dia berujar bahwa pemimpin Partai Komunis Gennady Zyuganov dan pemimpin Partai Demokrat Liberal Rusia (LPDR) Vladimir Zhirinovsky tahu tentang rencana perang Vladimir Putin sebelumnya.
Orang Rusia yang menentang perang di Ukraina berisiko ditangkap dan dipenjara.
Parlemen Rusia meloloskan undang-undang pada April di mana warga negara yang menyebarkan “informasi palsu” tentang militer dapat dipenjara hingga 15 tahun.
https://www.kompas.com/global/read/2022/05/19/183100370/pejabat-rusia-yang-tentang-invasi-ke-ukraina-tertangkap-basah-di