Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita “Situasi Hidup atau Mati” dari Penumpang yang Mendaratkan Pesawat Tanpa Pengalaman Terbang

Kompas.com - 17/05/2022, 21:31 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Sky News

FLORIDA, KOMPAS.com - Seorang penumpang tanpa pengalaman terbang yang mendaratkan pesawat kecil di Florida setelah pilot pingsan menggambarkan "situasi hidup atau mati" yang dia hadapi.

Darren Harrison, 39 tahun, merupakan salah satu dari dua penumpang di pesawat yang berada dalam kondisi darurat di tengah penerbangan pada Selasa (10/5/2022).

Baca juga: Seorang Penumpang Tanpa Pengalaman Terbang Mendaratkan Pesawat Setelah Pilot Pingsan

Menceritakan lebih detail soal apa yang terjadi di pesawat, Harrison mengaku segera sadar ada yang tak beres dengan pesawat yang ditumpanginya saat tubuhnya mulai condong kedepan.

Pesawat saat itu mulai terasa menungkik turun dengan cepat.

“Saat saya melihat ke depan saya hanya melihat air (permukaan laut) di jendela kanan, dan saya tahu kami menuju ke arahnya dengan sangat-sangat cepat,” kenang penumpang yang juga seorang calon ayah itu, soal perjalanan pulang dari kegiatan memancing di Bahama.

“Pada titik itu saya tahu jika saya tidak bertindak kami akan akan mati.”

Akhirnya Harrison coba menjangkau tubuh pilot yang bersandar di bangku, tapi sudah tak merespons.

Dia lalu memegang kendali pesawat, menarik tuas dan memutarnya perlahan karena pesawat sudah berada dalam posisi turun miring menuju laut.

“Saya tidak tahu bagaimana menerbangkan pesawat, tapi saya tetap pada 9100."

Penumpang misterius yang menggantikan pilot yang sakit, memeluk dan mengambil foto dengan petugas lalu lintas udara yang membantu pesawat mendarat di landasan pada Selasa (19/5/2022).
WPTV via SKY NEWS Penumpang misterius yang menggantikan pilot yang sakit, memeluk dan mengambil foto dengan petugas lalu lintas udara yang membantu pesawat mendarat di landasan pada Selasa (19/5/2022).

Baca juga: Seperti di Film, Cerita Petugas Bandara Bantu Penumpang Daratkan Pesawat Saat Pilot Pingsan

Kepada NBC News, dia mengaku tidak punya waktu untuk panik dan tetap tenang selama cobaan itu.

"Seseorang bertanya kepada saya beberapa hari yang lalu berapa detak jantung saya atau kira-kira kondisinya menurut saya ketika semua itu terjadi, dan saya berkata mungkin sekitar 90-an (bpm),” kata dia.

“Dan mereka bertanya, ‘bagaimana ketika semuanya berakhir?’ Dan saya menjawab itu mungkin 160 (bpm). Pada saat saya menghentikan pesawat, saat itulah saya merasakannya (adrenalin)," katanya kepada Savannah Guthrie dalam sebuah wawancara di acara TODAY NBC.

"Saya cukup tenang dan tenang sepanjang waktu, karena saya tahu ini adalah situasi hidup atau mati.”

"Saya tahu itu situasi hidup atau mati, antara Anda melakukan apa yang harus dilakukan untuk mengendalikan situasi atau Anda akan mati. Dan itulah yang saya lakukan (mengendalikan situasi)," ujarnya.

Baca juga: Mike Tyson Tak Akan Hadapi Tuntutan Pidana Terkait Insiden Pemukulan di Pesawat

Darren Harrison juga mengungkapkan bahwa dia sebelumnya mengalami mimpi buruk tentang skenario ini.

Ketika ditanya oleh menara kontrol lalu lintas udara terkait posisinya, dia menjawab: "Saya tidak tahu. Saya hanya bisa melihat pantai Florida di depan saya. Dan saya tidak tahu (apapun soal pesawat)."

Pengendali lalu lintas udara dan instruktur penerbangan paruh waktu berhasil memandu dia tentang cara mengendalikan pesawat dan Cessna 208 bermesin tunggal, dan membantunya dari jarak jauh untuk mendarat dengan selamat di Bandara Internasional Palm Beach.

Administrasi Penerbangan Federal masih menyelidiki insiden tersebut.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com