WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Amerika Serikat (AS) akan segera mengumumkan rencana untuk memerangi penangkapan ikan ilegal dengan lebih baik di Pasifik.
Hal ini disampaikan oleh koordinator Indo-Pasifik AS Kurt Campbell pada Senin (9/5/2022), sebagai bagian dari peningkatan keterlibatan AS dengan kawasan itu untuk melawan pengaruh China yang semakin besar.
Beberapa negara di kawasan Indo-Pasifik telah kesal dengan armada penangkapan ikan China yang besar.
Baca juga: China Tuding NATO Kacaukan Eropa, Beri Peringatan untuk Kawasan Asia-Pasifik
Diberitakan Reuters, mereka mengatakan kapal-kapal China sering melanggar zona ekonomi eksklusif mereka dan menyebabkan kerusakan lingkungan dan kerugian ekonomi.
“Salah satu tantangan terbesar di Pasifik sebenarnya adalah penangkapan ikan ilegal,” kata Campbell dalam sebuah forum di Pusat Studi Strategis dan Internasional Washington, ketika ditanya tentang kerja sama yang berkembang antara China dan Kepulauan Solomon, mitra lama AS.
"Kami percaya bahwa dalam beberapa minggu ke depan kami akan, melalui berbagai institusi, mengumumkan serangkaian kemampuan utama yang dirancang untuk meningkatkan kesadaran domain maritim," kata Campbell, yang menyebut penting untuk mengatasi masalah tersebut.
Campbell berbicara menjelang rencana kunjungan Presiden Joe Biden pada 20-24 Mei ke Korea Selatan dan Jepang yang akan mencakup pertemuan di Tokyo dari kelompok negara-negara aliansi Quad (Australia, India, Jepang, dan Amerika Serikat) yang telah meningkatkan kerja sama dalam menghadapi ketegasan China yang semakin meningkat.
Baca juga: China Akan Bisa Mengerahkan Pasukan ke Negara Pasifik, Australia Keluarkan Peringatan
China telah mengatakan bahwa pihaknya adalah negara penangkap ikan yang bertanggung jawab yang telah bekerja sama secara internasional untuk memberantas penangkapan ikan ilegal.
China mengaku menangkap ikan di zona ekonomi eksklusif yang relevan sesuai dengan perjanjian bilateral.
Campbell mengatakan pihaknya sedang melihat kemampuan yang akan terus melacak pengiriman ketika kapal yang menangkap ikan secara ilegal mematikan pengenal elektronik.
Dia mengatakan sejumlah negara sedang meningkatkan upaya dengan pengerahan kapal patroli dan pelatihan.
Penjaga Pantai AS mengatakan penangkapan ikan ilegal telah melampaui pembajakan sebagai ancaman keamanan maritim global utama, dan berisiko meningkatkan ketegangan di antara negara-negara yang bersaing untuk mendapatkan stok ikan yang dieksploitasi secara berlebihan.
Mereka telah meminta China untuk melakukan kontrol yang lebih bertanggung jawab atas kapal-kapalnya.
Campbell mengatakan Washington perlu berbuat lebih banyak untuk membantu Kepulauan Solomon.
Baca juga: China-Kepulauan Solomon Resmi Sepakati Pakta Keamanan yang Kontroversial, Apa Isinya?
Dia memimpin delegasi AS ke negara Kepulauan Pasifik itu bulan lalu.