Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paus Fransiskus Beri Teguran Keras ke Patriark Rusia untuk Pertama Kalinya

Kompas.com - 05/05/2022, 10:44 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber CNN

VATICAN CITY, KOMPAS.com - Paus Fransiskus memperingatkan pemimpin Gereja Ortodoks Rusia Patriark Kirill untuk tidak menjadi "putra altar Putin", katanya dalam sebuah wawancara minggu ini.

Dalam kata-katanya yang paling keras hingga saat ini terhadap Patriark yang pro-perang, Paus ke-266 itu mengecam Kirill karena mendukung alasan yang dinyatakan Rusia untuk menyerang Ukraina.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-69 Serangan Rusia ke Ukraina, Drone Hancurkan 2 Kapal Patroli Rusia, Paus Fransiskus Ingin Bicara dengan Putin

"Saya berbicara dengannya selama 40 menit melalui Zoom," kata Paus kepada harian Italia Corriere della Sera dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada Selasa (3/5/2022), dilansir dari CNN.

"20 menit pertama dia membacakan untuk saya, dengan kartu di tangan, semua pembenaran untuk perang."

"Saya mendengarkan dan mengatakan kepadanya, 'Saya tidak mengerti apa-apa tentang ini'," kata Paus.

"Saudaraku, kita bukan imam (utusan) negara, kita tidak dapat menggunakan bahasa politik, tetapi bahasa Yesus."

"Patriark tidak bisa mengubah dirinya menjadi putra altar (pelayan khusus) Putin," kata Paus asal Argentina itu.

Pemimpin Gereja Katolik Roma itu mengatakan, panggilan konferensi dengan Kirill berlangsung pada 16 Maret. Dia dan Patriark telah sepakat untuk menunda pertemuan yang direncanakan pada 14 Juni di Yerusalem.

"Ini akan menjadi pertemuan tatap muka kedua kami, tidak ada hubungannya dengan perang," kata Paus Fransiskus.

"Tapi sekarang, dia juga setuju: Mari kita hentikan (pertemuan), itu bisa menjadi sinyal yang ambigu."

Dalam file foto Jumat, 12 Februari 2016, Paus Fransiskus, kiri, merangkul Patriark Ortodoks Rusia Kirill setelah menandatangani deklarasi bersama di bandara Internasional Jose Marti di Havana, Kuba.AP PHOTO/GREGORIO BORGIA Dalam file foto Jumat, 12 Februari 2016, Paus Fransiskus, kiri, merangkul Patriark Ortodoks Rusia Kirill setelah menandatangani deklarasi bersama di bandara Internasional Jose Marti di Havana, Kuba.

Baca juga: Paus Fransiskus: Ibu Mertua Bukan Orang Jahat, Mereka Harus Dihormati

Menanggapi Paus Fransiskus dalam pernyataan pada Rabu (4/5/2022), Gereja Ortodoks Rusia mengatakan “menyesalkan” komentar itu.

"Sangat disesalkan bahwa satu setengah bulan setelah percakapan dengan Patriark Kirill, Paus Fransiskus memilih nada yang salah untuk menyampaikan isi percakapan," kata Departemen Hubungan Luar Patriarkat Rusia sebagaimana dilansir CNN.

"Deklarasi semacam itu tidak berkontribusi untuk membangun dialog konstruktif antara Gereja Katolik Roma dan Gereja Ortodoks Rusia yang sangat diperlukan saat ini," bunyi pernyataan itu.

Juga pada Rabu (4/5/2022), terungkap bahwa Patriark termasuk di antara individu-individu yang akan dimasukkan dalam putaran keenam sanksi Uni Eropa (UE) yang diusulkan terhadap Rusia, menurut dua sumber yang telah melihat dokumen lengkap.

Draf yang diusulkan telah dikirim ke duta besar terkait untuk ditinjau. Pada tahap ini, nama-nama dapat dihapus atau ditambahkan atas kebijakan negara anggota, kata sumber Komisi UE.

Baca juga: Paus Fransiskus Batal Bertemu dengan Patriark Ortodoks Rusia, Ini Alasannya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Punggung Basah, Kepala Pusing: Pelajar Filipina Menderita Akibat Panas Ekstrem

Punggung Basah, Kepala Pusing: Pelajar Filipina Menderita Akibat Panas Ekstrem

Global
Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Global
Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Global
Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

Global
Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Global
Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Global
Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Global
Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Global
Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Global
Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com