Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Gas Rusia Disetop ke Eropa dan Apa Dampaknya

Kompas.com - 28/04/2022, 13:32 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com - Raksasa energi negara Rusia Gazprom pada Rabu (27/4/2022) menghentikan semua pasokan gas ke Polandia dan Bulgaria yang sangat bergantung.

Kebijakan Gazprom tersebut meningkatkan momok kekurangan gas di dua kawasan itu, bahkan Eropa secara keseluruhan.

Lalu apa saja dampak pasokan gas Rusia disetop ke Eropa dan apa penyebabnya? Berikut penjelasannya dari AFP.

Baca juga: Rusia Setop Gas ke Polandia dan Bulgaria, Ukraina: Moskwa Peras Eropa

1. Kenapa Rusia setop pasokan gas ke Eropa?

Presiden Rusia Vladimir Putin memberi isyarat saat berpidato pada pertemuan Dewan Legislator di bawah Majelis Federal Rusia di Istana Tauride, di St. Petersburg, Rusia, Rabu, 27 April 2022. AP PHOTO/ALEXANDER DEMYANCHUK Presiden Rusia Vladimir Putin memberi isyarat saat berpidato pada pertemuan Dewan Legislator di bawah Majelis Federal Rusia di Istana Tauride, di St. Petersburg, Rusia, Rabu, 27 April 2022.
Presiden Vladimir Putin bulan lalu mengatakan, Rusia tidak akan lagi menerima pembayaran dalam mata uang selain rubel sebagai pembalasan sanksi ekonomi Barat terhadap Moskwa atas invasi ke Ukraina.

Dia juga memperingatkan negara-negara tidak bersahabat, termasuk semua anggota Uni Eropa, bahwa mereka akan terputus dari pasokan gas Rusia jika tidak membuka rekening dalam rubel untuk membayarnya.

Moskwa mengatakan, pembeli harus mentransfer pembayaran dalam mata uang asing, yang kemudian akan diubah oleh bank menjadi rubel dan ditransfer ke rekening rubel milik pembeli.

"Perlunya metode pembayaran baru sebagai akibat dari langkah-langkah tidak bersahabat yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, Rabu (27/4/2022).

Beberapa negara--termasuk Perancis, Jerman, dan Polandia--sudah mengatakan nyet (bahasa Rusia yang berarti tidak) terhadap permintaan rubel.

Menurut Claudia Kemfert ahli energi di think-tank DIW Jerman, "Penghentian pengiriman gas dari Rusia ke Polandia dan Bulgaria menandai tahap baru dalam eskalasi Putin untuk membuat Eropa panik".

Namun, dia menambahkan, "Seharusnya tidak ada yang akan kesulitan pasokan untuk saat ini, karena Jerman dan Eropa memiliki persediaan gas yang cukup".

Baca juga: Putin Minta Negara Tak Bersahabat Membayar Gas Rusia dalam Rubel, Apa Alasannya?

2. Seberapa penting gas alam untuk anggaran Rusia?

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping menyaksikan penandatanganan kesepakatan ekspor gas Rusia ke China senilai 400 miliar dolar AS selama 30 tahun.ALEXEY DRUZHININ / RIA-NOVOSTI / AFP Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping menyaksikan penandatanganan kesepakatan ekspor gas Rusia ke China senilai 400 miliar dolar AS selama 30 tahun.
Menurut situs web Gazprom Export, 68 persen ekspor gas raksasa energi itu ditujukan ke Eropa pada 2020.

Dari total 174,9 miliar meter kubik ekspor, 119,35 miliar dikirim ke Eropa, termasuk hampir 49 miliar ke Jerman, hampir 21 miliar ke Italia, dan lebih dari 13 miliar ke Austria.

Menurut Badan Energi Internasional (IEA), pendapatan dari pajak terkait minyak dan gas serta tarif ekspor mencapai 45 persen dari anggaran federal Rusia pada Januari, sebulan sebelum menginvasi Ukraina.

"Mempertimbangkan harga pasar saat ini, nilai ekspor gas pipa Rusia ke Uni Eropa saja berjumlah 400 juta dollar AS (Rp 5,79 triliun) per hari," kata badan tersebut di situs webnya.

Baca juga: Rusia: Eropa Tak Akan Bisa Bertahan Lebih dari Sepekan Tanpa Gas Moskwa

3. Berapa banyak pasar Rusia di Eropa?

Ilustrasi pemanas ruangan. Shutterstock/Mariia Boiko Ilustrasi pemanas ruangan.
Tahun lalu, Rusia memasok 32 persen dari total permintaan gas Uni Eropa dan Inggris, naik dari 25 persen pada 2009, menurut IEA.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com