Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenapa Gas Rusia Disetop ke Eropa dan Apa Dampaknya

Kebijakan Gazprom tersebut meningkatkan momok kekurangan gas di dua kawasan itu, bahkan Eropa secara keseluruhan.

Lalu apa saja dampak pasokan gas Rusia disetop ke Eropa dan apa penyebabnya? Berikut penjelasannya dari AFP.

Dia juga memperingatkan negara-negara tidak bersahabat, termasuk semua anggota Uni Eropa, bahwa mereka akan terputus dari pasokan gas Rusia jika tidak membuka rekening dalam rubel untuk membayarnya.

Moskwa mengatakan, pembeli harus mentransfer pembayaran dalam mata uang asing, yang kemudian akan diubah oleh bank menjadi rubel dan ditransfer ke rekening rubel milik pembeli.

"Perlunya metode pembayaran baru sebagai akibat dari langkah-langkah tidak bersahabat yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, Rabu (27/4/2022).

Beberapa negara--termasuk Perancis, Jerman, dan Polandia--sudah mengatakan nyet (bahasa Rusia yang berarti tidak) terhadap permintaan rubel.

Menurut Claudia Kemfert ahli energi di think-tank DIW Jerman, "Penghentian pengiriman gas dari Rusia ke Polandia dan Bulgaria menandai tahap baru dalam eskalasi Putin untuk membuat Eropa panik".

Namun, dia menambahkan, "Seharusnya tidak ada yang akan kesulitan pasokan untuk saat ini, karena Jerman dan Eropa memiliki persediaan gas yang cukup".

Dari total 174,9 miliar meter kubik ekspor, 119,35 miliar dikirim ke Eropa, termasuk hampir 49 miliar ke Jerman, hampir 21 miliar ke Italia, dan lebih dari 13 miliar ke Austria.

Menurut Badan Energi Internasional (IEA), pendapatan dari pajak terkait minyak dan gas serta tarif ekspor mencapai 45 persen dari anggaran federal Rusia pada Januari, sebulan sebelum menginvasi Ukraina.

"Mempertimbangkan harga pasar saat ini, nilai ekspor gas pipa Rusia ke Uni Eropa saja berjumlah 400 juta dollar AS (Rp 5,79 triliun) per hari," kata badan tersebut di situs webnya.

Namun, situasinya sangat bervariasi dari satu negara ke negara lain.

Walau badan data Uni Eropa Eurostat pada 2020 melaporkan bahwa Finlandia bergantung pada gas Rusia untuk 97,6 persen dari permintaannya, negara-negara Baltik seperti Estonia, Latvia dan Lithuania awal bulan ini mengumumkan bahwa mereka memutus hubungan gas dengan Rusia dan sebaliknya dilayani oleh cadangan gas yang disimpan bawah tanah.

Target penutupan gas Rusia yaitu Bulgaria bergantung untuk sekitar 85 persen gasnya, seperti halnya Slovakia.

Kemudian, meski ketergantungan Jerman pada gas Rusia mencapai 55 persen, kementerian ekonominya mengatakan bahwa "keamanan pasokan negara saat ini terjamin".

4. Bagaimana dengan Polandia?

Polandia sebagai target penyetopan pasokan gas Rusia lainnya mengonsumsi gas hingga 21 miliar meter kubik per tahun. PM Polandia Mateusz Morawiecki mengatakan, negara anggota Uni Eropa itu siap menghadapi pemutusan total dari gas Rusia.

Polandia sendiri memproduksi sekitar 4,5 miliar meter kubik gas dan memiliki terminal gas alam cair (LNG) dengan kapasitas transfer saat ini 6,5 miliar meter kubik yang akan diperluas menjadi 8 miliar.

Menurut Pemerintah Polandia, fasilitas penyimpanan gasnya masih 76 persen penuh dan Polandia memiliki interkoneksi gas dengan semua tetangganya.

Polandia juga dapat mengandalkan peluncuran Baltic Pipe pada Oktober tahun ini, dengan kapasitas yang diharapkan dapat mengirimkan hingga 10 miliar meter kubik gas Norwegia.

Morawiecki mengatakan, Polandia akan baik-baik saja meskipun Rusia menghentikan pasokan gas.

https://www.kompas.com/global/read/2022/04/28/133200070/kenapa-gas-rusia-disetop-ke-eropa-dan-apa-dampaknya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke