Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Desak Semua Pihak Menahan Diri Setelah Rusia Memperingatkan Soal Perang Dunia III

Kompas.com - 27/04/2022, 13:32 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Newsweek

BEIJING, KOMPAS.com - China mengatakan "tidak seorang pun" ingin melihat perang dunia ketiga, dan berharap "pihak terkait" dalam krisis Ukraina dapat mencegah konflik meningkat lebih lanjut.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin memperingatkan "dampak yang lebih mahal" di Eropa dan seluruh dunia, dan mendorong pihak-pihak yang terlibat untuk mencapai resolusi damai sesegera mungkin.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-62 Serangan Rusia ke Ukraina, Kekhawatiran Konflik Meluas ke Moldova, 40 Negara Bahas Pasokan Senjata untuk Kyiv

“Dalam situasi saat ini, semua pihak harus, pertama dan terutama, mendukung dialog dan negosiasi untuk mencegah perluasan dan perpanjangan konflik,” katanya Wenbin saat berbicara pada konferensi pers regulernya pada Selasa (26/4/2022) dilansir dari Newsweek.

Komentar Kementerian Luar Negeri muncul setelah Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov berbicara secara terbuka tentang risiko "serius" Perang Dunia III, dalam sebuah wawancara yang ditayangkan Senin (25/4/2022).

Konflik dalam perang Rusia-Ukraina sejauh ini hanya melibatkan kedua negara, meskipun Ukraina menerima bantuan militer yang cukup besar dari negara lain, termasuk AS.

Namun ada kekhawatiran bahwa konflik tersebut dapat meluas dan melibatkan masyarakat internasional.

Sebelumnya Lavrov mengambil bagian dalam sebuah wawancara dengan Channel One Rusia, di mana dia mengemukakan kemungkinan eskalasi perang Rusia-Ukraina menjadi konflik nuklir.

Seminggu sebelumnya, dalam sebuah wawancara dengan India Today, dia bersikeras bahwa Rusia akan menggunakan "senjata konvensional saja" dalam konflik Ukraina.

Baca juga: Dua Ledakan Terjadi di Wilayah Separatis, Moldova Khawatir Perang Rusia Ukraina Meluber

Pernyataan Lavrov tentang konflik nuklir tampaknya muncul dari kemungkinan bahwa perang dapat menyebar ke luar perbatasan Ukraina, dan mengakibatkan kekuatan nuklir besar seperti AS terlibat secara militer.

Lavrov juga mengatakan selama wawancara Channel One bahwa baik Moskwa dan Washington harus berkomitmen lagi pada janji dari mantan pemimpin Rusia dan Amerika Mikhail Gorbachev dan Ronald Reagan bahwa "tidak ada pemenang dalam perang nuklir."

“Risikonya sangat signifikan (untuk perang dunia ketiga). Saya tidak ingin mereka digelembungkan secara artifisial,” kata Lavrov.

"Bahayanya serius, nyata. Itu tidak bisa diremehkan."

Rusia bukan satu-satunya pemain kunci dalam konflik Ukraina yang telah berbicara tentang kemungkinan perang dunia ketiga.

Di CNN bulan lalu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memperingatkan bahwa mungkin ada perang dunia ketiga jika pembicaraan damai dengan Rusia tidak berhasil.

Presiden Joe Biden mengatakan dalam sambutannya bulan lalu bahwa AS "tidak akan berperang melawan Rusia di Ukraina" karena konfrontasi langsung antara NATO dan Rusia akan menjadi "Perang Dunia III, sesuatu yang harus kita cegah."

Baca juga: Rusia Setop Pasok Gas ke Polandia dan Bulgaria Mulai Hari Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Putri Remajanya Marah, Ayah Ini Berlutut Minta Maaf Tak Mampu Belikan iPhone

Putri Remajanya Marah, Ayah Ini Berlutut Minta Maaf Tak Mampu Belikan iPhone

Global
Rangkuman Hari Ke-820 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Izinkan Penyitaan Aset AS | Polandia dan Yunani Serukan UE Ciptakan Perisai Pertahanan Udara

Rangkuman Hari Ke-820 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Izinkan Penyitaan Aset AS | Polandia dan Yunani Serukan UE Ciptakan Perisai Pertahanan Udara

Global
Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Global
Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Global
Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Global
[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

Global
 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com