Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontrasnya Misa Paskah Ortodoks Putin di Rusia dengan Ibadah Tanpa Gereja di Ukraina

Kompas.com - 24/04/2022, 11:01 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com - Presiden Vladimir Putin pada Minggu (24/4/2022) menghadiri misa Paskah yang diadakan oleh Gereja Ortodoks Rusia, yang sangat mendukung "operasi militer khusus" pemimpin Kremlin di Ukraina.

Putin, mengenakan setelan biru tua, kemeja putih dan dasi ungu tua, berdiri di satu sisi di Katedral Kristus Juru Selamat Moskwa.

Baca juga: Paus Fransiskus Batal Bertemu dengan Patriark Ortodoks Rusia, Ini Alasannya

Gambar langsung dari kebaktian tengah malam menunjukkan dia tampak memegang lilin merah menyala.

Pemimpin Rusia itu membuat tanda salib beberapa kali selama upacara. Ketika Patriark Kirill mengumumkan "Kristus telah bangkit", Putin bergabung dengan anggota jemaat lainnya dengan jawaban "Sungguh Dia telah bangkit".

Pada perayaan luar ruangan Paskah Ortodox yang digelar di Moskwa pada Sabtu (23/4/2022), Kirill mengatakan dia berharap konflik di Ukraina akan berakhir dengan cepat tetapi tidak mengutuknya.

Pernyataannya yang mendukung intervensi Rusia, yang telah dikutuk oleh Kyiv dan negara-negara Barat sebagai tindakan agresi, telah memecah Gereja Ortodoks di seluruh dunia.

Rusia mengatakan sedang melakukan operasi militer khusus di Ukraina yang bertujuan untuk demiliterisasi dan "denazifikasi" negara itu. Ukraina dan Barat menolak itu sebagai dalih tak berdasar.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-59 Serangan Rusia ke Ukraina, Rudal Hantam Odesa, Turki Tutup Jalur Pasukan Putin, Rusia Bocorkan Rencana Perang Selanjutnya

Di bawah ancaman rudal

Sementara itu di Ukraina, pihak berwenang mendesak warga yang merayakan Paskah Ortodoks untuk mengikuti layanan keagamaan online dan untuk menghormati jam malam di tengah pertempuran dengan pasukan Rusia.

Baik Rusia dan Ukraina merayakan Paskah Ortodoks pada Minggu (24/4/2022), tetapi harapan untuk gencatan senjata memudar pada Sabtu (23/4/2022), dengan pejabat Ukraina melaporkan serangan mematikan di Odessa dan pertempuran di timur terus berlanjut.

Wali Kota Kyiv Vitalii Klitschko mengatakan jam malam akan berlaku mulai pukul 11.00 malam waktu setempat pada Sabtu (23/4/2022) hingga 5.00 pagi pada Minggu (24/4/2022).

"Hormati aturan gencatan senjata dan rayakan dengan aman," katanya di Telegram, mengatakan semua perayaan keagamaan akan ditampilkan secara online.

Gubernur wilayah Poltava barat daya Kyiv, Dmytro Lunin, juga memperingatkan agar tidak berkumpul.

Baca juga: Cerita Pelarian Keluarga Ukraina dari Mariupol, Jalan Kaki Nyaris Sejauh Jarak Jakarta-Subang

Warga berjalan dengan sepeda mereka di depan sebuah gereja yang rusak, di Lukashivka, di utara Ukraina, Jumat, 22 April 2022.AP PHOTO/PETROS GIANNAKOURIS Warga berjalan dengan sepeda mereka di depan sebuah gereja yang rusak, di Lukashivka, di utara Ukraina, Jumat, 22 April 2022.

Seluruh Ukraina, termasuk Lviv di barat dekat perbatasan Polandia, berada di bawah jam malam. Wilayah selatan dan timur, yang lebih sering menjadi sasaran pasukan Rusia, memiliki jam malam yang dimulai pukul 19.00 waktu setempat.

"Dukung para pembela Ukraina dan tetap di rumah untuk keamanan kami dan Anda," kata Kyrylo Timoshenko dari kantor presiden Ukraina.

Dia meminta orang-orang untuk merayakan di rumah, seperti di bawah penguncian selama pandemi coronavirus, dan untuk mengikuti massa di televisi nasional.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pasca Tanah Longsor Papua Nugini, PBB Ingatkan Adanya Risiko Penyakit

Pasca Tanah Longsor Papua Nugini, PBB Ingatkan Adanya Risiko Penyakit

Global
Gunung Meletus di Islandia Muntahkan Lava Setinggi 50 Meter

Gunung Meletus di Islandia Muntahkan Lava Setinggi 50 Meter

Global
Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Global
Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Global
Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Global
Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Internasional
Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Global
[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

Global
Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com