Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Banyak Orang Korea Selatan Susah Tidur yang Bisa Mengancam Jiwa?

Kompas.com - 11/04/2022, 22:00 WIB
BBC News Indonesia,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

Negara itu juga memiliki tingkat bunuh diri tertinggi di antara negara-negara maju, begitu konsumsi minuman keras tertinggi dan banyak orang di sana menggunakan antidepresan.

Ada sejumlah penyebabnya.

Baca juga: 2 Pesawat Latih Korea Selatan Kecelakaan, 3 Pilot Tewas

Hanya dalam beberapa dekade, negara ini telah berubah dari negara miskin menjadi salah satu negara dengan teknologi paling maju di dunia.

Korsel kini juga memiliki kekuatan cukup besar, dengan pengaruh budaya popnya yang terus berkembang.

Negara-negara seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) dapat memanfaatkan sumber daya alam mereka, tetapi Korsel tidak memiliki kekayaan seperti itu.

Korsel berhasil mengubah nasib melalui dedikasi rakyatnya yang didorong oleh nasionalisme kolektif yang memicu mereka untuk bekerja lebih keras dan lebih cepat.

Salah satu akibatnya adalah orang-orangnya terlalu banyak bekerja, stres, dan kurang tidur.

Kini, ada industri yang terus berkembang untuk melayani mereka yang tidak bisa tidur - dan industri tidur itu diperkirakan bernilai 2,5 miliar dollar AS (Rp34 triliun) pada 2019.

Industri bantuan tidur sedang berkembang di Korea Selatan

Di Seoul, seluruh pusat perbelanjaan dikhususkan untuk produk tidur, dari seprai yang sempurna hingga bantal yang optimal, sementara apotek menawarkan rak yang penuh dengan obat tidur herbal dan tonik.

Baca juga: Presiden Terpilih Korea Selatan Pindahkan Kantor Kepresidenan ke Kementerian Pertahanan Tinggalkan Blue House

Dan kemudian ada pendekatan teknologi untuk insomnia. Lebih dari dua tahun yang lalu Daniel Tudor memulai aplikasi meditasi -Kokkiri- yang ditujukan untuk membantu anak muda Korsel yang stres.

Meskipun Korsel secara historis adalah negara Buddhis, kaum mudanya menganggap meditasi hanya untuk orang tua, bukan sesuatu yang bisa dilakukan oleh pekerja kantoran di Seoul.

Daniel mengatakan bahwa dia harus mengemas ulang meditasi sebagai ide Barat bagi anak muda Korsel agar menganggapnya menarik.

Makin banyak lembaga tradisional yang juga bergabung dalam aksi tersebut.

Hyerang Sunim adalah seorang biarawati Buddhis yang membantu mengelola tempat retret Temple-Stay di pinggiran Seoul di mana mereka yang kurang tidur dapat melakukan meditasi dan menyerap ajaran Buddha.

Di masa lalu, istirahat kecil semacam ini disediakan untuk para pensiunan yang menginginkan pengajaran dan doa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com