Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Terpilih Korea Selatan Pindahkan Kantor Kepresidenan ke Kementerian Pertahanan Tinggalkan Blue House

Kompas.com - 20/03/2022, 19:30 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AP

SEOUL, KOMPAS.com - Presiden terpilih Korea Selatan Yoon Suk-yeol mendobrak tradisi puluhan tahun, dengan rencana memindahkan kantor kepresidenan dari Gedung BiruBlue House” ke kompleks kementerian pertahanan.

Rencana yang diumumkan pada Minggu (20/3/2022) ini diperkirakan akan menelan biaya 40 juta dollar AS (Rp 573,6 miliar).

Baca juga: Korea Utara Diduga Tembakkan Rudal Balistik Monster dan Meledak di Angkasa

Yoon, yang menang tipis dalam pemilihan presiden 9 Maret yang sengit, berjanji memindahkan pusat pemerintahan Korea Selatan ke tempat yang lebih mudah diakses, dan membuka Gedung Biru di Seoul untuk umum.

Pada kesempatan yang sama dia juga mengatakan akan memindahkan kediaman resminya ke Hannam-dong, sebuah lingkungan yang menampung banyak eksekutif bisnis dan diplomat.

Rencana Yoon mendapat reaksi beragam dari warga Korea Selatan, bahkan para pendukungnya mendesak Yoon untuk membatasi ketidaknyamanan bagi orang-orang dan bisnis di dekat lokasi baru.

Rencana pemindahan pusat pemerintahan dari Gedung Biru bahkan memicu perdebatan sengit di antara para ahli feng shui. Beberapa pejabat Partai Demokrat yang bersaing menuduh Yoon dipengaruhi oleh ahli geomansi kuno yang berasal dari China.

Baca juga: Hasil Pilpres Korea Selatan: Mantan Jaksa Yoon Suk Yeol Menang Jadi Presiden Selanjutnya

Markas besar Kementerian Pertahanan Korea Selatan berada di lingkungan Yongsan di ibu kota. Posisinya berada di sebelah bekas pangkalan militer besar AS, yang sebagian besar telah ditutup dan dipindahkan ke selatan kota.

"Ini sulit, tetapi ini adalah keputusan yang saya buat untuk masa depan negara," kata Yoon dalam konferensi pers dilansir dari Reuters.

"Saya dengan sungguh-sungguh meminta orang-orang untuk memahami bahwa ini bukan hanya relokasi tempat, tetapi tekad saya untuk melayani orang-orang, bekerja dengan baik dan menepati janji saya kepada orang-orang."

Ahli Feng shui mengatakan lokasi Gedung Biru tidak menguntungkan. Empat dari enam presiden dalam 25 tahun sejarah demokrasi negara itu telah dipenjara atau bunuh diri setelah meninggalkan jabatannya.

Baca juga: Yoon Suk Yeol, Presiden Baru Korea Selatan Berjuluk Trump Versi Korsel

Tim Yoon telah menolak desas-desus bahwa langkah tersebut dipengaruhi oleh pertimbangan seperti itu.

Dikatakan bahwa keputusan itu dibuat untuk meningkatkan akses publik dan komunikasi dengan para pembantunya. Kompleks Eksekutif Blue House juga disebut telah menjadi "istana kerajaan," terisolasi dan tertutup oleh hutan dan keamanan yang ketat.

Presiden Moon Jae-in yang akan keluar juga mengatakan dia akan menemukan kantor baru, tetapi membatalkan rencana tersebut karena alasan keamanan dan logistik.

Yoon mengatakan kompleks kementerian pertahanan sudah dilengkapi dengan baik dengan fasilitas keamanan dan komando nasional. Jadi lebih mudah untuk transisi di sana, tanpa mengorbankan keamanan atau ketidaknyamanan penduduk.

Kementerian Ekonomi dan Keuangan memperkirakan langkah tersebut akan menelan biaya 49,6 miliar won (40,1 juta dollar AS), termasuk merelokasi kementerian pertahanan dan renovasi kantor baru dan kediaman resmi.

Baca juga: Dari Skandal hingga Rudal, Sederet Isu Menanti Tanggapan Presiden Korea Selatan yang Baru

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com