Ukraina mulai mengejar sekitar 5.600 kasus kejahatan perang yang terkait dengan invasi Rusia, kata Jaksa Agung Iryna Venediktova kepada Sky News Inggris.
Para tersangka hanya dalam kasus utama termasuk lebih dari 500 pejabat tinggi militer, politik, dan lainnya di Rusia, katanya.
“Hampir setiap wilayah Ukraina dibom, dan kami memiliki banyak fakta nyata di setiap wilayah dan kota,” kata Venediktova.
Kremlin membantah menargetkan warga sipil dan menyalahkan Ukraina karena membunuh ribuan rakyatnya sendiri, tanpa memberikan bukti dan meskipun ada citra satelit, catatan dari komunikasi yang diretas, laporan saksi mata dan laporan lain, yang menunjukkan bahwa pasukannya bersalah.
Baca juga: Rusia Tunjuk Jenderal Alexander Dvornikov Jadi Komandan Perang di Ukraina, Dijuluki Jagal Suriah
Kedutaan besar Eropa yang pindah dari Kyiv sebelum atau selama invasi Rusia mulai kembali, memimpin misi diplomatik Uni Eropa.
Italia mengindikasikan akan membuka kembali kedutaannya segera setelah Paskah, ANSA melaporkan, mengutip Menteri Luar Negeri Luigi Di Maio.
Kanselir Austria mengatakan staf kedutaan akan kembali dari lokasi di barat jauh Ukraina "karena situasi di sekitar Kyiv sekarang agak stabil," lapor Kantor Pers Austria.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.