Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putin Minta Negara Tak Bersahabat Membayar Gas Rusia dalam Rubel, Apa Alasannya?

Kompas.com - 07/04/2022, 22:02 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Al Jazeera

Mereka termasuk AS, negara-negara anggota Uni Eropa (UE), Kanada, Jepang, Norwegia, Singapura, Korea Selatan, Swiss, Ukraina, dan Inggris. Beberapa, termasuk AS dan Norwegia, bukan pembeli gas Rusia.

Baca juga: Uni Eropa Siap Lepas Ketergantungan Impor Energi dari Rusia, Ini Opsi Penggantinya

Apa yang akan dilakukan pembeli asing?

Sejauh ini, tampaknya tidak mungkin pembeli asing akan beralih. Negara-negara Barat mengatakan pembayaran dalam rubel akan melanggar kontrak, yang bisa memakan waktu berbulan-bulan atau lebih untuk dinegosiasikan ulang.

“Tidak banyak kemungkinan Eropa membayar langsung dalam rubel,” kata Christian Lawrence, ahli strategi pasar senior di Rabobank dilansir dari Al Jazeera.

“Putin sudah cukup jelas bahwa dia membutuhkan rubel untuk gas itu. Jadi jika itu terjadi, saya pikir dia akan menggunakan pihak ketiga. Tapi kita harus menunggu dan melihat bagaimana hasilnya."

Bagaimana printah Putin diterapkan jika pembeli mau beralih?

Perintah Putin menjadikan Gazprombank sebagai perantara dalam perdagangan gas.

Pembeli asing sekarang diwajibkan untuk mentransfer mata uang asing ke satu rekening khusus, yang disebut “K”, di pemberi pinjaman. Gazprombank kemudian akan membeli rubel atas nama pembeli gas untuk mentransfer rubel ke akun "K" khusus lainnya.

Baca juga: Jerman, Inggris, dan Belanda Peringatkan Eropa: Jangan Setop Impor Energi dari Rusia

Inggris menempatkan Gazprombank dalam daftar entitas terlarang awal bulan ini. Itu tidak termasuk dalam pesanan Uni Eropa yang mengecualikan beberapa bank Rusia dari sistem pesan SWIFT.

Analis di Fitch Solutions menilai langkah itu kemungkinan dilakukan Kremlin karena takut Gazprombank akan segera dikenai sanksi juga, di tengah tawaran yang lebih luas oleh Uni Eropa untuk memutuskan hubungan sepenuhnya dengan energi Rusia.

“Kontrak jangka panjang untuk pembelian gas alam dari Rusia dalam mata uang EUR (euro) dan oleh karena itu, tanpa negosiasi ulang kontrak, tidak ada dasar hukum bagi Rusia untuk menegakkan permintaan ini.”

Apa yang akan terjadi selanjutnya?

Hal ini tidak jelas. Menurut Fitch Solutions, Rusia harus secara fisik menghentikan aliran gas ke UE untuk memaksakan perintah Putin, yang akan menandai “eskalasi besar yang bahkan tidak dilakukan pada puncak Perang Dingin”.

Sementara itu, blok tersebut dapat menaikkan taruhan dengan membatasi ekspor energi Rusia.

Komisi Eropa dilaporkan sedang mempersiapkan sanksi baru terhadap Kremlin, besarnya tindakan baru tergantung pada sikap Moskwa pada pembayaran gas dalam rubel.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com