Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ukraina Temukan 410 Mayat di Kota-kota Dekat Kyiv

Kompas.com - 04/04/2022, 06:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

KYIV, KOMPAS.com – Ukraina menemukan 410 mayat di kota-kota dekat Kyiv sebagai bagian dari penyelidikan kemungkinan kejahatan perang oleh Rusia.

Jaksa Ukraina mengatakan, beberapa saksi sangat trauma dengan cobaan berat yang mereka alami sehingga mereka tidak dapat berbicara.

Setelah Rusia menarik diri dari beberapa daerah di sekitar Kyiv, Wali Kota Bucha mengatakan bahwa 300 penduduk telah dibunuh oleh pasukan Rusia saat petempur Chechnya menguasai daerah itu.

Baca juga: Rusia-Ukraina Terkini: Kremlin Ajukan Syarat Pertemuan Zelensky dan Putin

Di sisi lain, Rusia membantah tuduhan bahwa pasukannya membunuh warga sipil di Bucha, sebagaimana dilansir Reuters, Minggu (3/4/2022).

Moskwa menegaskan, tidak ada penduduk yang menderita akibat kekerasan dari pasukan Rusia.

Rusia justru balik menuduh Kyiv bahwa Ukraina-lah yang melakukan provokasi yang dibuat-buat untuk media Barat.

Sejumlah jaksa Ukraina akhirnya dapat memasuki kota Bucha, Irpin, dan Hostomel untuk pertama kalinya pada Minggu.

Baca juga: Semikonduktor, “Senjata Rahasia yang Mungkin Bisa Buat Taiwan Tak Jadi Ukraina Berikutnya

Jaksa Agung Ukraina Iryna Venedyktova mengatakan, mereka membutuhkan lebih banyak waktu untuk menyelidiki kejahatan yang telah berlangsung di sana.

“Kami perlu bekerja dengan para saksi. Orang-orang saat ini sangat tertekan sehingga mereka secara fisik tidak dapat berbicara,” kata Venedyktova.

Dia mengatakan, sebanyak 140 mayat telah diperiksa sejauh ini.

Dia juga akan meminta Kementerian Kesehatan Ukraina untuk menyediakan sebanyak mungkin ahli forensik ke rumah sakit lapangan di wilayah Kyiv.

Baca juga: Ukraina Sebut Pembunuhan Warga Sipil di Bucha Sebagai Pembantaian yang Disengaja

“Ratusan orang tewas. Disiksa, warga sipil dieksekusi. Mayat-mayat di jalan-jalan,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Menteri Dalam Negeri Ukraina Denys Monastyrskiy menuturkan, sudah sangat jelas bahwa ratusan warga sipil telah tewas.

Tetapi dia tidak ingin mengatakan secara pasti berapa banyak, karena upaya masih dilakukan untuk membersihkan ranjau di daerah itu.

"Warga setempat banyak yang dianggap hilang. Kami tidak bisa memberikan angka pasti, tapi ada banyak orang," kata Monastyrskiy.

Baca juga: Ukraina Sebut Pasukan Rusia Telah Menculik 11 Wali Kota

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

Global
Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Global
Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Global
Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Global
Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Global
Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Global
Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Global
Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Global
Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Global
Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Global
Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com