WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Militer AS membatalkan uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) LGM-30G Minuteman III guna untuk menurunkan ketegangan nuklir dengan Rusia selama perang di Ukraina.
Kabar tersebut disampaikan Angkatan Udara AS kepada Reuters pada Jumat (1/4/2022).
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan AS yang berkantor di Pentagon mengumumkan penundaan uji coba Minuteman III pada 2 Maret.
Baca juga: Rusia Singgung Lagi Soal Kemungkinan Penggunaan Nuklir
Penundaan itu dilakukan setelah Rusia memerintahkan pasukan penangkal nuklirnya dalam siaga tinggi.
Kala itu, AS mengatakan bahwa penting bagi Washington dan Rusia untuk mempertimbangkan risiko salah penghitungan dan mengambil langkah untuk mengurangi risiko itu.
Rupanya, Juru Bicara Angkatan Udara AS Ann Stefanek buka suara bahwa peluncuran Minuteman III kala itu tak sekadar ditunda, tetapi dibatalkan.
Sedangkan uji coba Minuteman III berikutnya dijadwalkan berlangsung akhir tahun ini.
Baca juga: Tolak Ditekan, Kim Jong Un Nyatakan Korea Utara Akan Terus Kembangkan Kekuatan Nuklir yang Tangguh
“Angkatan Udara yakin dengan kesiapan kekuatan strategis Amerika Serikat,” kata Stefanek.
Pada Maret, Senator AS Jim Inhofe dari Partai Republik menyatakan kekecewaannya atas penundaan tes yang katanya penting untuk memastikan penangkal nuklir AS tetap efektif.
Jeffrey Lewis, seorang peneliti rudal di James Martin Center for Nonproliferation Studies (CNS), mengatakan bahwa dampak pembatalan tersebut sangatlah minim.
"Ada nilai untuk melakukan tes tetapi saya tidak berpikir melewatkan satu tes dalam skema besar adalah masalah yang sangat besar," kata Lewis.
Baca juga: PM Jepang: Kemungkinan Penggunaan Senjata Nuklir oleh Rusia Semakin Nyata
Dia juga menambahkan bahwa Minuteman III sangat andal.
Minuteman III yang berkemampuan nuklir adalah bagian penting dari persenjataan strategis militer AS.
Rudal ini memiliki jangkauan lebih dari 9.660 kilometer dan dapat melakukan perjalanan dengan kecepatan sekitar 24.000 kilometer per jam.
Rusia dan AS sejauh ini masih memiliki persenjataan hulu ledak nuklir terbesar setelah Perang Dingin usai.
Baca juga: Orang Dekat Putin Sebut Ada Potensi Bencana Nuklir
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.