Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Sahkan Diplomat Taliban, Saat Ini Sudah Aktif Bekerja di Moskwa

Kompas.com - 31/03/2022, 17:15 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

MOSKWA, KOMPAS.com - Rusia mengesahkan seorang diplomat dari Taliban yang masuk dalam pemerintah Afghanistan yang baru.

Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov mengatakan pada Kamis (31/3/2022) bahwa hal ini dilakukan meski Rusia tetap khawatir ancaman kelompok-kelompok Islam yang menyebar ke Rusia melalui Asia Tengah.

Dilansir Reuters, Rusia sempat menjadi tuan rumah konferensi internasional tentang Afghanistan tahun lalu demi mencapai kesepakatan damai dan mengurangi kekerasan antara Taliban dan pemerintah Afghanistan saat itu.

Baca juga: Taliban Larang Perempuan Kembali Sekolah, Bank Dunia Bekukan Proyek di Afghanistan

Rusia bahkan telah menyebut Taliban sebagai "organisasi teroris", tapi sembari menyambut anggota mereka dalam berbagai kesempatan untuk melakukan pembicaraan.

Sejak upaya mediasi Rusia, AS dan sekutunya menarik pasukan mereka dari Afghanistan setelah 20 tahun berada di sana.

Taliban lantas merebut kekuasaan pada Agustus 2021 ketika pemerintah yang didukung AS runtuh.

Berbicara pada konferensi yang berfokus pada Afghanistan di China, Lavrov mengatakan bahwa pertumbuhan perdagangan dan hubungan ekonomi antara Afghanistan dan negara-negara di kawasan itu punya kontribusi pada potensi pengakuan internasional atas pemerintahan Taliban.

Baca juga: Incar Investasi dari China, Taliban Sekarang Melestarikan Buddha

Dia mengatakan seorang utusan Taliban sudah aktif di Moskwa.

"Saya ingin mencatat bahwa diplomat Afghanistan pertama yang tiba di Moskwa bulan lalu dan dikirim oleh otoritas baru telah menerima akreditasi di Kementerian Luar Negeri Rusia," katanya.

Meski begitu, Rusia khawatir tentang potensi kejatuhan di wilayah yang lebih luas dan kemungkinan militan Islam menyusup ke bekas republik Soviet di Asia Tengah, yang dilihat Rusia sebagai penyangga pertahanan selatannya.

"Rencana Negara Islam dan pendukungnya untuk mengacaukan negara-negara Asia Tengah dan ketidakstabilan ekspor ke Rusia menjadi perhatian khusus," kata Lavrov.

Baca juga: Taliban Larang Perempuan Naik Pesawat Tanpa Pendamping Laki-laki

"Penumpukan detasemen Jamaat Ansarullah dan Gerakan Islam Uzbekistan di sekitar perbatasan Afghanistan-Tajik dan Afghanistan-Uzbekistan adalah tanda yang mengkhawatirkan," tambahnya.

Sejak pengambilalihan Taliban tahun lalu, Moskwa telah mengadakan latihan militer di Tajikistan dan memperkuat perangkat keras di pangkalan militernya di sana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Internasional
AS Tak Berencana Kirimkan Pelatih Militer ke Ukraina

AS Tak Berencana Kirimkan Pelatih Militer ke Ukraina

Global
WNI di Singapura Luncurkan 'MISI', Saling Dukung di Bidang Pendidikan dan Pengembangan Profesional

WNI di Singapura Luncurkan "MISI", Saling Dukung di Bidang Pendidikan dan Pengembangan Profesional

Global
Sebelum Tewas, Raisi Diproyeksikan Jadi Kandidat Utama Pemimpin Tertinggi Iran

Sebelum Tewas, Raisi Diproyeksikan Jadi Kandidat Utama Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Biden Sebut Serangan Israel Bukan Genosida Saat Korban Tewas di Gaza Capai 35.562 Orang

Biden Sebut Serangan Israel Bukan Genosida Saat Korban Tewas di Gaza Capai 35.562 Orang

Global
Israel: 4 Jenazah Sandera Diambil dari Terowongan Gaza

Israel: 4 Jenazah Sandera Diambil dari Terowongan Gaza

Global
Polandia Tangkap 9 Orang yang Diduga Bantu Rencana Sabotase Rusia

Polandia Tangkap 9 Orang yang Diduga Bantu Rencana Sabotase Rusia

Global
Ikut Pelatihan, 1 Tentara Korea Selatan Tewas akibat Ledakan Granat

Ikut Pelatihan, 1 Tentara Korea Selatan Tewas akibat Ledakan Granat

Global
Hasil Penyelidikan Awal Ungkap Helikopter Presiden Iran Tak Punya Transponder

Hasil Penyelidikan Awal Ungkap Helikopter Presiden Iran Tak Punya Transponder

Global
Ebrahim Raisi Meninggal, Iran Akan Adakan Pemilihan Presiden pada 28 Juni

Ebrahim Raisi Meninggal, Iran Akan Adakan Pemilihan Presiden pada 28 Juni

Global
Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Internasional
Pemakaman Presiden Iran Akan Diadakan pada Kamis 23 Mei, Berikut Prosesinya

Pemakaman Presiden Iran Akan Diadakan pada Kamis 23 Mei, Berikut Prosesinya

Global
Rangkuman Hari Ke-817 Serangan Rusia ke Ukraina: 29 Drone Dijatuhkan | Penembakan Rusia Tewaskan 2 Orang

Rangkuman Hari Ke-817 Serangan Rusia ke Ukraina: 29 Drone Dijatuhkan | Penembakan Rusia Tewaskan 2 Orang

Global
Di Iran, Meninggalnya Presiden Disambut Duka dan Perayaan Terselubung

Di Iran, Meninggalnya Presiden Disambut Duka dan Perayaan Terselubung

Global
Israel-Hamas Tolak Rencana ICC untuk Menangkap Para Pemimpinnya

Israel-Hamas Tolak Rencana ICC untuk Menangkap Para Pemimpinnya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com