Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Disebut Ingin Membagi Ukraina Jadi 2 Negara Seperti Korea

Kompas.com - 27/03/2022, 20:31 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP,Reuters

KYIV, KOMPAS.com – Kepala Intelijen Ukraina Kyrylo Budanov pada Minggu (27/3/2022), menyebut Rusia ingin membagi Ukraina menjadi dua, seperti yang terjadi dengan Korea Utara dan Korea Selatan.

"Faktanya, ini adalah upaya untuk menciptakan Korea Utara dan Selatan di Ukraina," kata dia dalam sebuah pernyataan, merujuk pada pembagian Korea setelah Perang Dunia Kedua.

Melihat hal itu, Budanov pun bersumbah bahwa perang gerilya “total” akan dijalankan Ukraina untuk mencegah perpecahan negara.

Baca juga: Rusia Sebut di Donbas 55.310 Fasilitas Rusak akibat Serangan Ukraina

Dia memperkirakan tentara Ukraina akan dapat mendorong kembali pasukan Rusia.

“Masa safari gerilya Ukraina total akan segera dimulai. Kemudian akan ada satu skenario relevan yang tersisa untuk Rusia, bagaimana bertahan hidup," ungkap Budanov, dikutip dari Reuters.

Sebelumnya, Budanov mengatakan bahwa tentara Rusia penuh dengan informan dan menggunakan metode perang lama dalam melawan pasukan Ukraina.

Dia juga menuding sejumlah besar orang telah dimobilisasi untuk terlibat dalam perang gerilya di belakang garis Rusia.

Dilansir dari Kantor Berita AFP, Kepala Badan Intelijen Ukraina itu mengatakan kepada publikasi AS The Nation bahwa pasukan Ukraina telah diuntungkan dari salah perhitungan oleh Rusia.

"Komando Rusia telah melakukan kesalahan perhitungan berkali-kali, dan kami menggunakan kesalahan perhitungan ini," kata Budanov.

Baca juga: Rusia: Fase Pertama Operasi Militer di Ukraina Tuntas, Giliran Fokus Bebaskan Donbas

Dia berkata, anggapan bahwa tentara Rusia adalah tentara terkuat kedua di dunia hanyalah mitos.

“Tentara Ukraina telah menunjukkan bahwa tentara Rusia sebagai tentara kedua di dunia adalah mitos besar, dan itu hanya konsentrasi abad pertengahan tenaga kerja, metode perang lama," kata Budanov.

Dia mengatakan Ukraina telah memanfaatkan informan di pihak Rusia secara efektif.

"Kami memiliki banyak informan di dalam tentara Rusia, termasuk di lingkaran politik dan kepemimpinan mereka," kata Budanov.

Dia menyebut, pada November 2021, Ukraina sudah mengetahui tentang niat Rusia dalam melakukan serangan.

“Kami sudah tahu tentang niat Rusia, dan Anda dapat melihat bahwa semuanya berhasil. Adapun tanggalnya, itu berubah beberapa kali," tambah Budanov.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Kirim Kapal Perang Jelang Pelantikan Presiden Taiwan

AS Kirim Kapal Perang Jelang Pelantikan Presiden Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-805 Serangan Rusia ke Ukraina: Jika Perancis Kirim Pasukan | Mengenal Chloropicrin

Rangkuman Hari Ke-805 Serangan Rusia ke Ukraina: Jika Perancis Kirim Pasukan | Mengenal Chloropicrin

Global
Serangan Israel Tewaskan Komandan Angkatan Laut Hamas

Serangan Israel Tewaskan Komandan Angkatan Laut Hamas

Global
Hamas Tolak Berkompromi Lebih Banyak dengan Israel Terkait Gencatan Senjata

Hamas Tolak Berkompromi Lebih Banyak dengan Israel Terkait Gencatan Senjata

Global
Israel Serang Rafah: Jalanan Sepi, Warga Ketakutan

Israel Serang Rafah: Jalanan Sepi, Warga Ketakutan

Global
Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam Dibubarkan Polisi

Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam Dibubarkan Polisi

Global
Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Global
AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com