Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rusia Disebut Ingin Membagi Ukraina Jadi 2 Negara Seperti Korea

KYIV, KOMPAS.com – Kepala Intelijen Ukraina Kyrylo Budanov pada Minggu (27/3/2022), menyebut Rusia ingin membagi Ukraina menjadi dua, seperti yang terjadi dengan Korea Utara dan Korea Selatan.

"Faktanya, ini adalah upaya untuk menciptakan Korea Utara dan Selatan di Ukraina," kata dia dalam sebuah pernyataan, merujuk pada pembagian Korea setelah Perang Dunia Kedua.

Melihat hal itu, Budanov pun bersumbah bahwa perang gerilya “total” akan dijalankan Ukraina untuk mencegah perpecahan negara.

Dia memperkirakan tentara Ukraina akan dapat mendorong kembali pasukan Rusia.

“Masa safari gerilya Ukraina total akan segera dimulai. Kemudian akan ada satu skenario relevan yang tersisa untuk Rusia, bagaimana bertahan hidup," ungkap Budanov, dikutip dari Reuters.

Sebelumnya, Budanov mengatakan bahwa tentara Rusia penuh dengan informan dan menggunakan metode perang lama dalam melawan pasukan Ukraina.

Dia juga menuding sejumlah besar orang telah dimobilisasi untuk terlibat dalam perang gerilya di belakang garis Rusia.

Dilansir dari Kantor Berita AFP, Kepala Badan Intelijen Ukraina itu mengatakan kepada publikasi AS The Nation bahwa pasukan Ukraina telah diuntungkan dari salah perhitungan oleh Rusia.

"Komando Rusia telah melakukan kesalahan perhitungan berkali-kali, dan kami menggunakan kesalahan perhitungan ini," kata Budanov.

Dia berkata, anggapan bahwa tentara Rusia adalah tentara terkuat kedua di dunia hanyalah mitos.

“Tentara Ukraina telah menunjukkan bahwa tentara Rusia sebagai tentara kedua di dunia adalah mitos besar, dan itu hanya konsentrasi abad pertengahan tenaga kerja, metode perang lama," kata Budanov.

Dia mengatakan Ukraina telah memanfaatkan informan di pihak Rusia secara efektif.

"Kami memiliki banyak informan di dalam tentara Rusia, termasuk di lingkaran politik dan kepemimpinan mereka," kata Budanov.

Dia menyebut, pada November 2021, Ukraina sudah mengetahui tentang niat Rusia dalam melakukan serangan.

“Kami sudah tahu tentang niat Rusia, dan Anda dapat melihat bahwa semuanya berhasil. Adapun tanggalnya, itu berubah beberapa kali," tambah Budanov.

Dia mengatakan Ukraina melacak pasukan Chechnya yang berjuang untuk Rusia menggunakan ponsel mereka dan sumber intelijen manusia.

"Kami memiliki banyak informan di dalam jajaran Chechnya," katanya.

"Begitu mereka mulai mempersiapkan operasi apa pun, kami tahu itu dari informan kami," ungkap Budanov.

Dia mengatakan pasukan Rusia juga harus menghadapi pemberontak.

"Pejuang kami, prajurit kami, bahkan pemburu kami akan mulai memburu agresor, pasukan Rusia, dengan senapan mereka di hutan," ujar dia.

Budanov mengakui meskipun pasukan Ukraina telah bertahan melawan militer Rusia selama sebulan, situasinya tetap sangat sulit.

"Kami memiliki pasukan Rusia yang besar di wilayah kami, dan mereka telah mengepung kota-kota Ukraina. Adapun prospek perdamaian, terlepas dari negosiasi, hal ini masih tetap kabur dan tidak dapat diprediksi," beber dia.

https://www.kompas.com/global/read/2022/03/27/203100470/rusia-disebut-ingin-membagi-ukraina-jadi-2-negara-seperti-korea

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-805 Serangan Rusia ke Ukraina: Jika Perancis Kirim Pasukan | Mengenal Chloropicrin

Rangkuman Hari Ke-805 Serangan Rusia ke Ukraina: Jika Perancis Kirim Pasukan | Mengenal Chloropicrin

Global
Serangan Israel Tewaskan Komandan Angkatan Laut Hamas

Serangan Israel Tewaskan Komandan Angkatan Laut Hamas

Global
Hamas Tolak Berkompromi Lebih Banyak dengan Israel Terkait Gencatan Senjata

Hamas Tolak Berkompromi Lebih Banyak dengan Israel Terkait Gencatan Senjata

Global
Israel Serang Rafah: Jalanan Sepi, Warga Ketakutan

Israel Serang Rafah: Jalanan Sepi, Warga Ketakutan

Global
Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam Dibubarkan Polisi

Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam Dibubarkan Polisi

Global
Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Global
AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke