Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS dan Filipina Adakan Latihan Militer Gabungan Terbesar yang Pernah Digelar Minggu Depan

Kompas.com - 22/03/2022, 21:30 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP

MANILA, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) dan Filipina akan memulai latihan militer gabungan terbesar yang pernah ada di negara kepulauan itu minggu depan, menurut para pejabat AS pada Selasa (22/3/2022).

Kedua negara akan memamerkan hubungan pertahanan mereka yang kuat dalam menghadapi meningkatnya ketegasan China.

Baca juga: AS Berhasil Angkat F-35 dari Laut China Selatan

Hampir 9.000 tentara AS dan Filipina akan ambil bagian dalam latihan perang 12 hari di pulau utama Luzon. Ini merupakan agenda tahunan tetapi dibatalkan atau dibatasi selama pandemi.

Latihan, yang dimulai 28 Maret, akan mencakup antara lain keamanan maritim, pelatihan tembakan langsung, kontraterorisme, dan bantuan kemanusiaan dan bantuan bencana, kedutaan AS mengatakan dalam sebuah pernyataan dikutip dari AFP.

"(Kedua belah pihak) akan berlatih bersama untuk memperluas dan memajukan taktik, teknik, dan prosedur bersama, yang memperkuat kemampuan respons dan kesiapan kami untuk tantangan dunia nyata," kata Mayor Jenderal Jay Bargeron, komandan Divisi Marinir Ketuga AS.

Manuver baru-baru ini antara sekutu lama telah berfokus pada potensi konflik di Laut Cina Selatan, yang diklaim Beijing hampir secara keseluruhan.

China mengabaikan putusan 2016 oleh Pengadilan Arbitrase Permanen, berbasis di Den Haag, yang menyatakan klaim historisnya tidak berdasar.

Baca juga: AS Berupaya Temukan Jet Tempur Siluman F-35 yang Jatuh di Laut China Selatan

Beijing juga telah memperkuat pendiriannya, dengan membangun pulau-pulau buatan di atas beberapa terumbu karang yang diperebutkan dan memasang senjata di atasnya.

Filipina, Brunei, Malaysia, Taiwan dan Vietnam juga memiliki persaingan klaim atas perairan tersebut.

Ketegangan antara Manila dan Beijing meningkat pekan lalu, setelah Filipina melakukan konfrontasi ke duta besar China, atas kapal angkatan laut China yang ditangkap secara ilegal karena "bertahan" di perairan kepulauannya.

Latihan militer gabungan ini juga akan diadakan di bawah bayang-bayang invasi Rusia ke Ukraina, di mana AS dan sekutunya memberikan senjata pertahanan ke Kyiv dan menjatuhkan sanksi ekonomi yang melumpuhkan untuk Moskwa.

Presiden Filipina Rodrigo Duterte menyatakan keprihatinan pada Senin (21/3/2022), bahwa Filipina "terlibat" dalam konflik karena aliansi keamanannya dengan Amerika Serikat.

Aliansi AS dan Filipina termasuk perjanjian pertahanan bersama dan izin bagi militer AS untuk menyimpan peralatan dan pasokan pertahanan di beberapa pangkalan Filipina.

Baca juga: Kunjungi Indonesia, Menlu AS Antony Blinken Sebut Washington Menolak Agresi Beijing di Laut China Selatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Utusan AS Kunjungi Israel, Pesawat dan Tank Tetap Gempur Gaza

Saat Utusan AS Kunjungi Israel, Pesawat dan Tank Tetap Gempur Gaza

Global
Pria China Tewas Saat Coba Olahraga Kontroversial Seperti Ini

Pria China Tewas Saat Coba Olahraga Kontroversial Seperti Ini

Global
Berakhirnya Era Keluarga PM Lee di Singapura

Berakhirnya Era Keluarga PM Lee di Singapura

Global
Filipina Ganti Komandan Militer di Laut China Selatan

Filipina Ganti Komandan Militer di Laut China Selatan

Global
Serangan Israel di Kamp Pengungsi Gaza Tengah Tewaskan 20 Orang

Serangan Israel di Kamp Pengungsi Gaza Tengah Tewaskan 20 Orang

Global
Raja Salman Nyeri Sendi dan Suhu Tinggi, Akan Jalani Tes Medis

Raja Salman Nyeri Sendi dan Suhu Tinggi, Akan Jalani Tes Medis

Global
Demi Palestina, Mahasiswa Internasional di AS Rela Pertaruhkan Status Imigrasi...

Demi Palestina, Mahasiswa Internasional di AS Rela Pertaruhkan Status Imigrasi...

Global
Rangkuman Hari Ke-815 Serangan Rusia ke Ukraina: Polandia Bangun Benteng di Perbatasan | 9.907 Warga Kharkiv Dievakuasi 

Rangkuman Hari Ke-815 Serangan Rusia ke Ukraina: Polandia Bangun Benteng di Perbatasan | 9.907 Warga Kharkiv Dievakuasi 

Global
Saat Kopi dari Berbagai Daerah Indonesia Tarik Minat Pengunjung Pameran Kopi Akbar di Australia...

Saat Kopi dari Berbagai Daerah Indonesia Tarik Minat Pengunjung Pameran Kopi Akbar di Australia...

Global
Hilang 26 Tahun, Omar Ternyata Diculik Tetangga Hanya 200 Meter dari Rumah

Hilang 26 Tahun, Omar Ternyata Diculik Tetangga Hanya 200 Meter dari Rumah

Global
Saat 800.000 Warga Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza, Pergi ke Daerah-daerah yang Tak Tersedia Air...

Saat 800.000 Warga Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza, Pergi ke Daerah-daerah yang Tak Tersedia Air...

Global
Kabinet Perang Israel Terpecah, Benny Gantz Ancam Mundur

Kabinet Perang Israel Terpecah, Benny Gantz Ancam Mundur

Global
[UNIK GLOBAL] Anggota Parlemen Taiwan Adu Jotos | Pilu Kera Tergemuk di Thailand

[UNIK GLOBAL] Anggota Parlemen Taiwan Adu Jotos | Pilu Kera Tergemuk di Thailand

Global
SD Ini Tak Terduga Terima 8 Pasang Siswa Kembar, Begini Reaksi Para Guru

SD Ini Tak Terduga Terima 8 Pasang Siswa Kembar, Begini Reaksi Para Guru

Global
Ukraina Siap Kerahkan Napi untuk Perang Lawan Rusia

Ukraina Siap Kerahkan Napi untuk Perang Lawan Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com