Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/03/2022, 21:15 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

ZAGREB, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) mengirim pesawat tempur ke Kroasia setelah sebuah pesawat tak berawak dari zona perang Ukraina jatuh di ibu kota akhir pekan lalu.

Pada konferensi pers Selasa (15/3/2022), Perdana Menteri Kroasia Andrej Plenkovi mengonfirmasi objek yang jatuh di Zagreb Kamis (10/3/2022) lalu adalah pesawat tak berawak buatan Soviet yang dipersenjatai dengan bahan peledak.

Atas insiden itu, AS akan mengirim dua pesawat tempur F-16 ke ibu kota Zagreb pada Rabu (16/3/2022), untuk memberikan dukungan keamanan bagi Kroasia.

Baca juga: Drone dengan Bom Jatuh di Kroasia, Dipertanyakan Milik Rusia atau Ukraina?

Dukungan itu diberikan sementara Ukraina masih terus memohon perlindungan wilayah udaranya sendiri dari pasukan Rusia.

Keputusan itu diambil karena Kroasia adalah anggota NATO, sementara Ukraina, yang telah menyerukan pertahanan militer di langitnya sejak invasi Rusia dimulai, tidak termasuk aliansi.

Sebagian besar negara Barat waspada terhadap penetapan zona larangan terbang di atas Ukraina.

Bagi anggota NATO, "serangan terhadap satu sekutu dianggap sebagai serangan terhadap semua sekutu," menurut Pasal 5 perjanjian pendirian organisasi tersebut.

"Ini adalah bukti bahwa Republik Kroasia bekerja sama erat dengan sekutunya," kata Plenkovi sebagaimana dilansir Newsweek pada Selasa (15/3/2022).

Tidak jelas apakah kecelakaan pesawat tak berawak di Zagreb itu disengaja.

Baca juga: AS Bantah Tuduhan Rusia Terkait Senjata Biologis di Lab Ukraina

Kecelakaan itu menciptakan lubang di tanah, merusak sekitar 40 mobil yang diparkir, tetapi tidak ada korban luka, menurut laporan AP.

Namun, insiden terjadi di dekat asrama perguruan tinggi, sehingga konsekuensinya bisa lebih buruk jika drone jatuh ke arah yang sedikit berbeda.

Dalam konferensi tersebut, Perdana Menteri Kroasia mengatakan para pejabat tidak menerima informasi apa pun tentang drone sampai memasuki wilayah udara negara itu.

Dia membenarkan bahwa pesawat tak berawak itu memiliki jejak bom dan bahan peledak, dengan menunjukkan foto pecahan ledakan yang ditemukan di lokasi.

“Penting bagi publik untuk melihatnya karena keseriusan situasi ini,” katanya, seraya menambahkan bahwa pihak berwenang masih bekerja untuk menentukan jenis bom yang dipasang di drone itu.

Sejauh ini, belum ditentukan apakah drone tersebut berasal dari pasukan Ukraina atau Rusia.

Baca juga: Ditolak AS dan NATO, Kenapa Zona Larangan Terbang Kukuh Diperjuangkan Ukraina?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Nenek Ini Mengaku 50 Tahun Hidup Hanya dengan Minum Air, Tak Pernah Makan

Nenek Ini Mengaku 50 Tahun Hidup Hanya dengan Minum Air, Tak Pernah Makan

Global
Gencatan Senjata di Gaza Berakhir, 60 Orang Lebih Tewas, PBB Sesalkan Pertempuan Berlanjut

Gencatan Senjata di Gaza Berakhir, 60 Orang Lebih Tewas, PBB Sesalkan Pertempuan Berlanjut

Global
Israel Terbitkan Peta Zona Evakuasi Gaza, Tunjukkan Lokasi Aman untuk Warga Mengungsi

Israel Terbitkan Peta Zona Evakuasi Gaza, Tunjukkan Lokasi Aman untuk Warga Mengungsi

Global
Masyarakat Internasional Didesak Bergerak Cepat Hentikan Kekerasan di Gaza

Masyarakat Internasional Didesak Bergerak Cepat Hentikan Kekerasan di Gaza

Global
Malaysia Undang Xi Jinping untuk Berkunjung, Ada Maksud Apa?

Malaysia Undang Xi Jinping untuk Berkunjung, Ada Maksud Apa?

Global
Petugas Kebersihan AS Memilah 20 Ton Sampah demi Menemukan Cincin Pernikahan yang Hilang

Petugas Kebersihan AS Memilah 20 Ton Sampah demi Menemukan Cincin Pernikahan yang Hilang

Global
Israel Minta Penduduk Khan Younis Pindah ke Rafah, tapi di Sana Diserang Juga

Israel Minta Penduduk Khan Younis Pindah ke Rafah, tapi di Sana Diserang Juga

Global
Gencatan Senjata Berakhir, Israel Serang Gaza Lagi

Gencatan Senjata Berakhir, Israel Serang Gaza Lagi

Global
Mobil Van Bermuatan 10.000 Donat Dicuri di Australia

Mobil Van Bermuatan 10.000 Donat Dicuri di Australia

Global
Meta Hapus Ribuan Akun Facebook Palsu China yang Sebar Kampanye Palsu, Pengaruhi Pemilu Dunia

Meta Hapus Ribuan Akun Facebook Palsu China yang Sebar Kampanye Palsu, Pengaruhi Pemilu Dunia

Global
Rangkuman Hari Ke-645 Serangan Rusia ke Ukraina: 5 Pejabat Tinggi Rusia Tewas dalam Serbuan | Rusia Gandakan Gempuran Udara dan Darat

Rangkuman Hari Ke-645 Serangan Rusia ke Ukraina: 5 Pejabat Tinggi Rusia Tewas dalam Serbuan | Rusia Gandakan Gempuran Udara dan Darat

Global
Paus Fransiskus Mengaku Menderita Bronkitis Akut dan Menular

Paus Fransiskus Mengaku Menderita Bronkitis Akut dan Menular

Global
Analis Pertahanan AS: Israel Cepat atau Lambat Akan Lanjutkan Perang

Analis Pertahanan AS: Israel Cepat atau Lambat Akan Lanjutkan Perang

Global
Investigasi Terbaru: Israel Sengaja Gempur Warga Sipil Gaza demi Menekan Hamas

Investigasi Terbaru: Israel Sengaja Gempur Warga Sipil Gaza demi Menekan Hamas

Global
[POPULER GLOBAL] Henry Kissinger Meninggal Dunia | Turkiye Restui Swedia Gabung NATO

[POPULER GLOBAL] Henry Kissinger Meninggal Dunia | Turkiye Restui Swedia Gabung NATO

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com