Laporan ini juga merekomendasikan agar pemerintah terus mendorong reformasi struktural guna meningkatkan daya saing dan produktivitas.
Hal ini termasuk menyederhanakan prosedur dalam berusaha, mengurangi hambatan perdagangan, dan mendorong usaha kecil untuk mengadopsi teknologi baru.
Reformasi tersebut dapat pula mencakup pelatihan keterampilan untuk membantu pekerja mengatasi disrupsi pasar tenaga kerja dan relokasi pekerjaan di berbagai sektor.
Pemerintah juga perlu menjaga kehati-hatian fiskal untuk mengurangi defisit dan utang pemerintah, serta memodernisasi administrasi pajak guna meningkatkan efisien dan memperluas basis pajak.
Baca juga: China Bangun Jembatan Baru ke Hong Kong untuk Tangani Kondisi Darurat Covid-19
SEADS sendiri adalah acara pengetahuan terkemuka ADB di tingkat Asia Tenggara yang diadakan setiap tahun.
Acara ini mengumpulkan perwakilan dari pemerintah, industri, akademisi, serta sektor-sektor lain guna mengkaji solusi inovatif terhadap persoalan pembangunan penting, seperti perubahan iklim dan pengembangan teknologi.
Acara tahun ini mengambil tajuk “Solusi Berkelanjutan bagi Pemulihan Asia Tenggara (Sustainable Solutions for Southeast Asia’s Recovery)” yang berfokus pada bagaimana kawasan ini dapat mendorong pemulihan dari pandemi Covid-19 dengan mengatasi hambatan rantai pasokan, membangkitkan kembali pariwisata, dan memajukan transformasi digital.
ADB berkomitmen mencapai Asia dan Pasifik yang makmur, inklusif, tangguh, dan berkelanjutan, serta terus melanjutkan upayanya memberantas kemiskinan ekstrem.
Didirikan pada 1966, ADB dimiliki oleh 68 anggota—49 di antaranya berada di kawasan Asia dan Pasifik.
Baca juga: Media Asing Soroti Aksi Presiden Jokowi Kemah di IKN Nusantara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.