Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menantang Konflik, Banyak Perempuan Ukraina Pilih Kembali ke Negaranya

Kompas.com - 16/03/2022, 11:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KYIV, KOMPAS.com - Di antara banyaknya orang yang telah pergi meninggalkan Ukraina karena invasi Rusia, ada yang memilih kembali ke negaranya.

Itu termasuk para perempuan yang ingin ikut membantu berjuang menghadapi situasi perang melawan Rusia.

Termotivasi oleh keinginan membantu orang yang dicintai atau murni ingin berkontribusi pada pertahanan dan kelangsungan hidup negara, mereka nekat menantang ancaman bom yang semakin menggempur Ukraina sejak pasukan Rusia menyerbu pada 24 Februari.

Baca juga: Saat Para Wanita di Ukraina Pilih Berkumpul Bikin Bom Molotov Bersama di Taman…

Diberitakan Associated Press, banyak dari para perempuan yang ingin kembali ke Ukraina bahkan bukan bagian dari pengungsi baru, melainkan mereka yang pernah tinggal dan bekerja di luar negeri.

“Saya akan kembali dan membantu. Saya seorang pekerja kesehatan, jadi rumah sakit membutuhkan bantuan,” kata Iryna Orel, 50, sambil menarik-narik barang bawaannya sebelum naik kereta api dari Przemysl, Polandia, ke Lviv di Ukraina barat.

"Dan aku akan tinggal (di Ukraina) sampai akhir," ungkap dia.

Polandia telah menerima lebih dari 1,8 juta pengungsi Ukraina atau lebih dari 60 persen dari total eksodus 3 juta orang sejak invasi.

Pada periode yang sama, penjaga perbatasan Polandia memperkirakan bahwa setidaknya 186.000 orang telah melakukan perjalanan ke Ukraina.

Banyak laporan telah muncul tentang pengiriman bantuan, aliran senjata, dan perjalanan para pejuang ke Ukraina.

Baca juga: Kedatangan PM Polandia, Ceko, dan Slovenia, Zelensky Berkeluh Tembakan Rusia di Mana-mana

Tapi tidak demikian dengan aktivitas perempuan yang berupaya masuk ke Ukraina untuk  mencoba membantu dari luar negeri atau tinggal di negara itu.

"Saya kembali ke Ukraina untuk membantu orang mengungsi juga," kata Maria Khalica, yang tinggal di Italia tetapi berencana untuk melakukan perjalanan ke Ibu Kota Ukraina, Kyiv.

Dia merasa dalam keadaan yang lebih stabil sekarang daripada rekan-rekannya atau warga Ukraina lain yang sekarang masih berada di bawah serangan roket dan bom dari pasukan Rusia.

“Saya tahu bahwa Kyiv juga akan diduduki dan kami mengambil kesempatan terakhir untuk membantu orang lain di sana," Khalica menambahkan, memprediksi bahwa pasukan Rusia pada akhirnya akan mengambil alih Ibu Kota.

Dengan pemerintah Ukraina memerintahkan laki-laki untuk tinggal dan berperang, sebagian besar orang yang melarikan diri dari Ukraina adalah perempuan, anak-anak dan orang tua, menurut pejabat nasional dan badan pengungsi PBB.

Anna Michalska, Juru Bicara Penjaga Perbatasan Polandia, menjelaskan penghitungan jumlah orang yang telah melakukan perjalanan ke dan dari Ukraina mencakup orang-orang yang datang dan kembali, termasuk mereka yang berbelanja di Polandia dan kembali, atau yang membawa kerabat menyeberang dan kembali.

Baca juga: PBB: Sudah 3 Juta Lebih Warga Ukraina Melarikan Diri ke Luar Negeri, Setengahnya Anak-anak

Jadi beberapa orang bisa dihitung beberapa kali.

Beberapa orang diketahui ingin kembali bergabung dengan keluarga mereka di Ukraina, yang lain untuk membantu dengan cara apa pun yang mereka bisa, baik sebagai petugas kesehatan atau dengan tentara.

“Kami berencana untuk kembali ke keluarga dan kami akan memutuskan dengan keluarga apa yang harus dilakukan selanjutnya,” kata Olga Simanova, 56, yang melakukan perjalanan dari Jerman untuk kembali ke kota Vinnycja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com