Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keteguhan Presiden Zelensky: Kami Akan Bertahan, Berjuang, Lindungi Tanah Kami

Kompas.com - 02/03/2022, 21:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

KIEV, KOMPAS.com - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy pada Selasa (1/3/2022) sore, menemui Reuters dan CNN dalam sebuah wawancara khusus.

Keteguhannya bak karang. Sorot matanya menampilkan semangat sekaligus kegelisahan.

Dilansir Reuters, wartawan Reuters dibawa ke venue di ibu kota dengan sebuah van.

Bangunan itu tampak seperti kantor administrasi era Soviet yang tidak mencolok, yang sebagian besar dipenuhi oleh tentara muda yang bersenjata lengkap.

Baca juga: Beredar Video Pengemudi Ukraina Ejek Tank Rusia Mogok Kehabisan Bahan Bakar

Karung pasir menutupi bagian bawah jendela, tirai diturunkan dan lampu terang dari kru televisi menyinari kegelapan.

Sebuah bendera Ukraina dan standar kepresidenan dipindahkan lebih dekat sehingga akan muncul di latar belakang.

Zelenskiy dan rombongannya muncul di sepanjang koridor. Setelah menyapa wartawan dengan jabat tangan dan senyuman, dia berdiri di anak tangga pertama dari tangga marmer kecil untuk menyampaikan pesannya.

Tidak bercukur dan lelah, tetapi penuh semangat. Demikian penampakan pria berusia 44 tahun itu, yang terus mendesak komunitas internasional agar berbuat lebih banyak untuk mendukung Ukraina.

Baca juga: Pelajar India Terbunuh di Ukraina saat Antre Beli Makanan

Dia mengenakan T-shirt berwarna zaitun, celana panjang dan sepatu tempur, seperti yang telah dia lakukan di seluruh penampilan media sosialnya sejak invasi dimulai beberapa hari yang lalu.

Dia adalah presiden yang sedang berperang, dan yakin bahwa dia adalah target nomor satu dari invasi pasukan Rusia yang merambah ibu
kota.

Ditanya tentang kegiatan hariannya, Zelensky menjawab: "Saya bekerja dan saya tidur."

Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan "operasi militer khusus" beberapa waktu lalu dalam upaya untuk melucuti senjata Ukraina, menangkap unsur-unsur yang tidak diinginkan yang katanya menjalankan negara berpenduduk 44 juta itu.

Hal menghancurkan harapan Zelensky akan hubungan yang lebih dekat dengan Barat.

Baca juga: Presiden Taiwan Sumbang Gaji Sebulan untuk Ukraina

Emosi benar-benar terlihat ketika Zelenskiy membahas penderitaan Ukraina dan generasi mudanya, dan fakta bahwa dia tidak melihat anak-anaknya sendiri selama dua hari.

Ditanya berapa lama negaranya akan bertahan, Zelenskiy menjawab: "Kami tidak bertahan, kami berjuang, dan bangsa kami akan berjuang sampai akhir," ujarnya teguh.

"Ini adalah rumah kami, kami melindungi tanah kami, rumah kami. Masa depan anak-anak kami," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Panglima Hamas yang Dalangi Serangan 7 Oktober Diburu di Luar Gaza

Panglima Hamas yang Dalangi Serangan 7 Oktober Diburu di Luar Gaza

Global
Teroris Serang Kantor Polisi Malaysia, Singapura Waspada

Teroris Serang Kantor Polisi Malaysia, Singapura Waspada

Global
Kesal dengan Ulah Turis, Warga Jepang Tutup Pemandangan Gunung Fuji

Kesal dengan Ulah Turis, Warga Jepang Tutup Pemandangan Gunung Fuji

Global
Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Iran Setelah Presiden Ebrahim Raisi Tewas, Apa yang Akan Berubah?

Internasional
AS Tak Berencana Kirimkan Pelatih Militer ke Ukraina

AS Tak Berencana Kirimkan Pelatih Militer ke Ukraina

Global
WNI di Singapura Luncurkan 'MISI', Saling Dukung di Bidang Pendidikan dan Pengembangan Profesional

WNI di Singapura Luncurkan "MISI", Saling Dukung di Bidang Pendidikan dan Pengembangan Profesional

Global
Sebelum Tewas, Raisi Diproyeksikan Jadi Kandidat Utama Pemimpin Tertinggi Iran

Sebelum Tewas, Raisi Diproyeksikan Jadi Kandidat Utama Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Biden Sebut Serangan Israel Bukan Genosida Saat Korban Tewas di Gaza Capai 35.562 Orang

Biden Sebut Serangan Israel Bukan Genosida Saat Korban Tewas di Gaza Capai 35.562 Orang

Global
Israel: 4 Jenazah Sandera Diambil dari Terowongan Gaza

Israel: 4 Jenazah Sandera Diambil dari Terowongan Gaza

Global
Polandia Tangkap 9 Orang yang Diduga Bantu Rencana Sabotase Rusia

Polandia Tangkap 9 Orang yang Diduga Bantu Rencana Sabotase Rusia

Global
Ikut Pelatihan, 1 Tentara Korea Selatan Tewas akibat Ledakan Granat

Ikut Pelatihan, 1 Tentara Korea Selatan Tewas akibat Ledakan Granat

Global
Hasil Penyelidikan Awal Ungkap Helikopter Presiden Iran Tak Punya Transponder

Hasil Penyelidikan Awal Ungkap Helikopter Presiden Iran Tak Punya Transponder

Global
Ebrahim Raisi Meninggal, Iran Akan Adakan Pemilihan Presiden pada 28 Juni

Ebrahim Raisi Meninggal, Iran Akan Adakan Pemilihan Presiden pada 28 Juni

Global
Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Internasional
Pemakaman Presiden Iran Akan Diadakan pada Kamis 23 Mei, Berikut Prosesinya

Pemakaman Presiden Iran Akan Diadakan pada Kamis 23 Mei, Berikut Prosesinya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com