Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

100 Orang Lebih Mantan Pasukan dan Pejabat Afghanistan Dibunuh Setelah Taliban Ambil Alih

Kompas.com - 31/01/2022, 13:00 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AP

Afghanistan hari ini kata dia menghadapi banyak krisis, mulai dari darurat kemanusiaan yang berkembang, kontraksi ekonomi besar-besaran, melumpuhkan sistem perbankan dan keuangannya, kekeringan terburuk dalam 27 tahun, dan kegagalan Taliban untuk membentuk pemerintahan inklusif dan memulihkan hak-hak anak perempuan untuk pendidikan dan perempuan untuk bekerja.

"Diperkirakan 22,8 juta orang diproyeksikan berada dalam tingkat kerawanan pangan 'krisis' dan 'darurat' hingga Maret 2022," kata Sekjen PBB itu.

“Hampir 9 juta di antaranya akan berada pada tingkat kerawanan pangan 'darurat' -- jumlah tertinggi di dunia. Setengah dari semua anak balita menghadapi kekurangan gizi akut.”

Sementara catatan positifnya, Guterres melaporkan “penurunan signifikan” dalam jumlah keseluruhan insiden keamanan terkait konflik serta korban sipil sejak pengambilalihan Taliban.

PBB mencatat 985 insiden terkait keamanan antara 19 Agustus dan 31 Desember, turun 91 persen dibandingkan periode yang sama pada 2020, katanya.

Wilayah timur, tengah, selatan dan barat menyumbang 75 persen dari semua insiden yang tercatat. Dengan Nangarhar, Kabul, Kunar dan Kandahar sebagai provinsi yang paling terpengaruh konflik.

Baca juga: Ditutup Sejak Taliban Berkuasa, Universitas Negeri di Afghanistan Segera Dibuka

Meskipun kekerasan berkurang, Guterres mengatakan Taliban menghadapi beberapa tantangan, termasuk meningkatnya serangan terhadap anggotanya.

“Beberapa dikaitkan dengan Front Perlawanan Nasional yang terdiri dari beberapa tokoh oposisi Afghanistan, dan mereka yang terkait dengan pemerintah sebelumnya,” katanya.

“Kelompok-kelompok ini terutama beroperasi di Provinsi Panjshir dan Distrik Andarab Baghlan tetapi belum membuat terobosan teritorial yang signifikan”.

Adapun bentrokan bersenjata didokumentasikan secara teratur, bersama dengan pemindahan paksa dan pemutusan komunikasi.

Guterres mengatakan ketegangan intra-Taliban di sepanjang garis etnis dan persaingan atas pekerjaan juga telah mengakibatkan kekerasan. Ini menyorot pada bentrokan bersenjata pada 4 November antara pasukan Taliban di kota Bamiyan.

Dalam laporan itu, sekretaris jenderal mengusulkan prioritas untuk misi politik PBB di lingkungan saat ini, mendesak dukungan internasional untuk mencegah kelaparan yang meluas dan keruntuhan ekonomi negara, dan mendesak Taliban untuk menjamin hak-hak perempuan dan hak asasi manusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Global
Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Global
Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Global
[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

Global
 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com