Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Peringatkan AS: Dukungan untuk Kemerdekaan Taiwan Akan Picu Konflik Militer

Kompas.com - 29/01/2022, 15:30 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber CNN

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - China dan Amerika Serikat (AS) dapat berakhir dalam konflik militer, jika Washington mendorong kemerdekaan Taiwan, kata duta besar Beijing untuk Washington dalam wawancara radio AS yang disiarkan pada Jumat (28/1/2022).

China menganggap pulau tetangga Taiwan yang diperintah secara demokratis sebagai wilayah "suci", dan tidak pernah mengabaikan penggunaan kekuatan untuk memastikannya bersatu pada akhirnya.

Baca juga: POPULER GLOBAL: Bos Perusahaan Jepang Kaget Ibu Kota Indonesia Pindah | China Tak Tertarik F-35

"Biar saya tekankan. Masalah Taiwan adalah masalah terbesar antara China dan AS," kata Qin Gang kepada National Public Radio melansir CNN.

"Jika otoritas Taiwan, yang didorong oleh AS, terus menempuh jalan menuju kemerdekaan, kemungkinan besar (akan) menarik China dan AS, dua negara besar, dalam konflik militer," katanya.

Diminta berkomentar, Departemen Pertahanan AS mengatakan AS tetap berkomitmen pada kebijakan "satu China", dan komitmennya di bawah Undang-Undang Hubungan Taiwan AS.

Di bawah kebijakan lama, Washington secara resmi mengakui Beijing daripada Taipei. Sementara tindakan itu mengharuskan AS memberi Taiwan sarana untuk mempertahankan diri.

"Kami akan terus membantu Taiwan dalam mempertahankan kemampuan pertahanan diri yang memadai, sambil juga mempertahankan kapasitas kami sendiri untuk melawan penggunaan kekuatan apa pun yang akan membahayakan keamanan rakyat Taiwan," kata juru bicara Pentagon.

Baca juga: China Diam-diam Lockdown Area Dekat Ibu Kota Jelang Olimpiade Beijing

Departemen Luar Negeri AS dan Gedung Putih tidak segera menanggapi permintaan komentar atas pernyataan Qin, yang muncul hanya beberapa jam setelah Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Luar Negeri China Wang Yi membahas krisis di Ukraina.

Pejabat China telah memperingatkan kemungkinan tindakan militer atas Taiwan, tapi mereka tidak biasa menghubungkannya langsung ke Amerika Serikat.

Ketegangan antara Beijing dan Taipei meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Militer China melakukan misi udara berulang kali di atas Selat Taiwan, jalur air yang memisahkan pulau itu dari China.

Presiden AS Joe Biden mengatakan AS tidak mendorong kemerdekaan bagi Taiwan. Tetapi Oktober, dia menimbulkan keributan ketika mengatakan akan datang ke pertahanan pulau itu jika China menyerang.

Baca juga: Angkatan Udara China Disebut Lakukan Misi Mengancam, Taiwan Siap Pertahankan Negara

Pernyataan terakhir tampaknya menyimpang dari kebijakan lama "ambiguitas strategis" yang dipegang Washington, meski tidak menjelaskan bagaimana AS akan merespons.

Gedung Putih dengan cepat mengklarifikasi pernyataan Biden tidak menunjukkan perubahan dalam kebijakan AS.

Ketua Kepala Staf Gabungan AS, Jenderal Mark Milley, mengatakan kepada Kongres tahun lalu bahwa China menginginkan kemampuan untuk menyerang dan menahan Taiwan dalam enam tahun ke depan, tetapi mungkin tidak berniat melakukannya dalam waktu dekat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

Global
Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Global
[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

Global
Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Global
Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Global
Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan 'Berkendaralah Seperti Perempuan'

Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan "Berkendaralah Seperti Perempuan"

Global
Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Global
Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Global
Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Global
Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Internasional
Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Hezbollah Klaim Serangan yang Lukai 4 Tentara Israel

Global
Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Global
Manusia Pertama Penerima Transplantasi Ginjal Babi, Meninggal

Manusia Pertama Penerima Transplantasi Ginjal Babi, Meninggal

Global
Saat Anak-anak Gaza Tetap Bersemangat Belajar di Tengah Perang yang Menghancurkan...

Saat Anak-anak Gaza Tetap Bersemangat Belajar di Tengah Perang yang Menghancurkan...

Global
9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

9 Mei, Hari Rusia Memperingati Kemenangan Soviet atas Nazi Jerman

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com