Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Pasok Darah dan Bahan Medis ke Perbatasan, Siap Perang Lawan Ukraina?

Kompas.com - 29/01/2022, 11:01 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Reuters

MOSKWA, KOMPAS.com - Rusia dilaporkan memasok darah dan bahan-bahan medis lainnya yang digunakan untuk merawat korban ke perbatasan di dekat Ukraina, kata tiga pejabat Amerika Serikat (AS) kepada Reuters.

Suplai darah dinilai sangat penting dalam menentukan apakah Moskwa akan siap melakukan invasi, jika Presiden Rusia Vladimir Putin memutuskan untuk melakukannya.

Pengungkapan pasokan darah oleh pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim, itu menambahkan kekhawatiran Rusia bersiap melakukan invasi ke Ukraina, karena sudah mengumpulkan lebih dari 100.000 tentara di dekat perbatasannya.

Baca juga: Apakah Rusia Akan Perang dengan Ukraina, Bagaimana jika Terjadi Invasi?

Sebelumnya Presiden Joe Biden memprediksi serangan Rusia mungkin terjadi, dan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan, Rusia dapat meluncurkan serangan baru ke Ukraina dalam sekejap.

"Itu tidak menjamin akan ada serangan lain, tetapi Anda tidak akan melakukan serangan lain kecuali Anda memilikinya (pasokan darah)," kata Ben Hodges, pensiunan letnan jenderal AS yang sekarang bekerja di lembaga penelitian Pusat Analisis Kebijakan Eropa.

Adapun Kementerian Pertahanan Rusia belum menanggapi permintaan komentar tertulis dari Reuters.

Pentagon juga menolak membahas pengungkapan intelijen tersebut.

Sebanyak tiga pejabat AS yang berbicara tentang suplai darah menolak mengatakan secara spesifik kapan Amerika Serikat mendeteksi pergerakan mereka ke formasi dekat Ukraina. Namun, dua dari mereka berkata itu dilakukan dalam beberapa minggu terakhir.

Rusia sudah berulang kali membantah berencana untuk menyerang. Namun, Moskwa mengatakan, pihaknya merasa terancam oleh hubungan Kiev yang berkembang dengan Barat.

Tuntutan keamanan Rusia, yang diajukan pada Desember 2021, termasuk diakhirinya ekspansi NATO lebih lanjut, melarang Ukraina untuk bergabung dan menarik kembali pasukan aliansi serta persenjataan dari negara-negara Eropa timur yang bergabung setelah Perang Dingin.

Amerika Serikat dan para sekutunya mengancam Rusia akan menghadapi sanksi ekonomi yang berat jika menyerang Ukraina.

Baca juga: Kenapa Rusia-Ukraina Perang dan Apa yang Diincar Putin?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com