WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Gangguan pada perjalanan udara menuju AS yang disebabkan peluncuran layanan 5G di AS mereda pada Rabu (19/1/2022)
Pihak berwenang sudah menyetujui lebih banyak penerbangan, tetapi dilansir Reuters, maskapai penerbangan terkemuka memperingatkan adanya kebingungan peraturan yang "tidak bertanggung jawab".
Menurutnya, ini akan dirasakan masyarakat internasional selama berhari-hari.
Baca juga: Peluncuran 5G Berdampak Pembatalan Penerbangan Menuju AS
Maskapai penerbangan dan perusahaan telekomunikasi sejauh ini telah berselisih mengenai penyebaran layanan seluler 5G.
Ini karena kekhawatiran bahwa sinyal kuat dapat mengganggu sistem pesawat.
Operator di seluruh Asia, Timur Tengah, dan Eropa sudah membatalkan penerbangan ke AS atau mengganti pesawat di menit terakhir.
Hal ini mengganggu perjalanan ribuan penumpang, karena masalah keamanan yang disebabkan penyebaran 5G.
Baca juga: Bangun Ibu Kota Baru Nusantara, Kominfo Siapkan Infrastruktur Telekomunikasi 5G
Tetapi operator Jepang mengatakan pada Rabu malam bahwa mereka akan memulihkan penerbangan yang dibatalkan dan maskapai AS-nya.
Mereka mengatakan ribuan pesawat beroperasi secara normal setelah dua operator telekomunikasi setuju untuk menunda peluncuran 5G di bandara utama.
Di sisi lain, Emirates Dubai, maskapai penumpang internasional terbesar di dunia, juga sempat mengecam kesimpangsiuran masalah 5G ini.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.