Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makan Sangat Banyak di All You Can Eat karena Tak Mau Rugi, Wanita Ini Berakhir di RS

Kompas.com - 18/01/2022, 23:02 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

MOUNTAIN VIEW, KOMPAS.com - Seorang wanita California harus dilarikan ke rumah sakit setelah makan terlalu banyak di sebuah restoran sushiall you can eat” (makan sepuasnya).

Danielle Shapiro (24 tahun), tidak ingin rugi setelah mengeluarkan uang 50 dollar AS (Rp 717742) untuk makan prasmanan sushi sepuasnya di restoran Sushi 85 di Mountain View, California, bulan lalu.

Tapi setelah memanjakan perutnya secara berlebihan, termasuk dengan memakan 32 gulungan sushi, kelezatan yang sebelumnya dia rasakan tak bertahan lama.

Baca juga: Terlalu Rakus, Pria Jago Makan Ini Diusir dari Resto All-You-Can-Eat

Setelah pesta itu, Shapiro dilarikan ke ruang gawat darurat (UGD) dengan sakit perut yang parah. Di situlah dia didiagnosis menderita penyakit refluks gastroesofagus, yang biasa dikenal dengan refluks asam.

Shapiro berbagi pengalaman di TikTok pada 23 Desember, di mana dia memamerkan deretan makanan yang dia konsumsi dalam sekali duduk.

Ironisnya, pesta itu berakhir dengan perjalanannya ke rumah sakit yang membuatnya harus mengenakan infus di tangannya.

Video peringatannya kepada pecinta sushi telah menjadi viral dengan lebih dari 11,3 juta tampilan.

Makan sushi sepuasnya berakhir buruk…,” tulisnya pada keterangan fotonya. Dalam sebuah video yang dibagikan pada 22 Desember, dia menjelaskan lebih detail tentang pengalamannya.

Shapiro mengaku bahwa dia penggemar berat sushi dan bisa memakannya beberapa kali dalam sebulan. Dia telah merencanakan pesta makan makanan khas Jepang itu dengan temannya.

“Kami berdua menantikan 'pengalaman sushi makan sepuasnya,” katanya melansir New York Post Senin (17/1/2022).

@danielleshap

All you can eat sushi gone wrong… ????

? Originalton - POV’s

Baca juga: Jadi Penumpang Sendirian di Pesawat, Pria Ini Bebas Rebahan dan Gratis Makan Semua

Makan malam itu berlangsung sekitar dua jam, dengan beberapa kali jeda karena mereka merasa sangat kenyang.

Dia mulai dengan sup miso, empat gyozas, dan popper jalapeo. Dia kemudian pindah ke delapan “green dragon rolls”, delapan “snow rolls”, delapan “California rolls”, delapan gulungan “wakame rolls“ dan satu porsi edamame.

Shapiro kemudian mengungkapkan apa yang terjadi setelah memakan porsi makanan luar biasa besar itu.

“Segera setelah makan malam kami sangat kenyang sehingga kami harus duduk di mobil saya selama sekitar 30 menit sebelum pulang ke rumah,” katanya.

Menurutnya dia merasa perutnya sangat kencang dengan semua sushi dan mungkin nasi yang memenuhi perutnya.

Dia pergi ke rumah pasangannya untuk mencoba tidur, meski mengalami sakit perut parah. Tapi dia mengabaikan itu karena merasa sudah makan sangat banyak.

“Saya bukan orang pagi, jadi ketika saya terbangun sekitar jam 6 pagi keesokan harinya saya tahu ada yang tidak beres,”katanya.

Dia menambahkan bahwa perut dan dadanya terasa sangat sakit dan sulit untuk mengambil napas dalam-dalam.

Baca juga: McDonald’s China Pasang Sepeda Statis, Dorong Pelanggan Makan sambil Bakar Kalori

Pacarnya dan neneknya dilaporkan mengantarnya ke rumah sakit, di mana dia didiagnosis menderita refluks asam dan diberi obat untuk mengurangi rasa sakitnya.

Orang mengalami refluks asam ketika asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan, menurut Mayo Clinic.

Refluks asam sangat umum, dan dapat terjadi pada hampir semua orang. Gejalanya termasuk mulas, nyeri dada, regurgitasi makanan atau cairan asam dan kesulitan menelan.

Setelah menjalani perawatan, Shapiro mengaku butuh beberapa hari untuk pulih dan merasa normal kembali.

Meskipun trauma, dia mengaku tidak akan berhenti memakan hidangan favoritnya.

“Saya pasti akan makan sushi lagi! Pengalaman ini tidak merusak sushi bagi saya, atau pengalaman makan sushi sepuasnya. Saya memang belajar bahwa lain kali saya perlu mendengarkan tubuh saya dan mengambil semuanya pelan-pelan, ”pungkasnya.

Baca juga: Dilanda Kelaparan Parah, Warga Madagaskar Makan Kaktus dan Belalang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com