Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Penyanderaan Sinagoga di AS Sempat Tuntut 'Lady Al-Qaeda' Dibebaskan dari Penjara

Kompas.com - 16/01/2022, 18:30 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Daily Mail

COLLEYVILLE, KOMPAS.com - Penyanderaan Sinagoga di AS berakhir setelah tersangka terduga teroris menahan sejumlah orang selama 10 jam di dalam Jemaat Beth Israel di Colleyville.

Agen khusus FBI Matt Desarno mengatakan Tim Penyelamat Sandera,, memasuki sinagoge sekitar pukul 9 malam waktu setempat, membebaskan para sandera dan membunuh tersangka.

Penyelidikan sedang berlangsung dan mereka akan bekerja dengan polisi London dalam kasus ini. Para pejabat mengatakan mereka sudah mengidentifikasi tersangka, tetapi belum akan merilis nama atau motifnya.

Namun, tersangka dilaporkan menuntut pembebasan terpidana teroris Aafia Siddiqu - yang dikenal sebagai “Lady Al-Qaeda”, yang menurut polisi, pelaku sebut sebagai “saudara perempuannya”.

Sementara kepada CNN, Pengacara Aafia, Marwa Elbially, mengatakan melalui telepon bahwa kliennya tidak terlibat dalam situasi penyanderaan.

"Dia tidak ingin ada kekerasan yang dilakukan terhadap manusia mana pun, terutama atas namanya," kata Elbially.

"Itu jelas tidak ada hubungannya dengan Dr Siddiqui atau keluarganya."

Baca juga: Penyanderaan dalam Sinagoge di Texas, 4 Sandera Selamat, Pelaku Tewas

Jonh Floyd, dari Council on American-Islamic Relations cabang Houston, juga membenarkan bahwa keluarga Aafia tidak terlibat dalam situasi penyanderaan tersebut. Mereka pun mengaku mengutuk tindakan tersangka.

"Kami ingin penyandera tahu bahwa Dr Aafia Siddiqui dan keluarganya mengutuk keras tindakan ini dan tidak mendukung Anda (pelaku)," tulis Floyd dalam pernyataan yang ditujukan kepada penyandera sebelumnya.

Menurutnya perilaku penyerang secara langsung justru melemahkan upaya pihaknya mencari keadilan untuk Aafia.

Pengacara Annette Lamoreaux yang mewakili saudara kandung Siddiqui, Mohammad, seorang arsitek Houston, mengatakan kepada Daily Mail bahwa “Pria bersenjata itu jelas bukan saudara kandungnya.”

“Saya berbicara dengan Mohammad satu jam yang lalu dan dia sangat marah karena dikaitkan dalam serangan penyandera ini.”

Baca juga: Perampokan Bank Brasil: Sandera Ceritakan Kengerian Dipasang Jadi Tameng di Atas Mobil dalam Pelarian

Aafia, menjalani hukuman penjara selama 86 tahun setelah ditangkap di Afghanistan pada 2008 karena percobaan pembunuhan seorang kapten tentara AS.

Ilmuwan saraf kelahiran Pakistan itu ditemukan dengan dua kilogram racun natrium sianida. Dia juga dituduh berencana melakukan serangan kimia di Jembatan Brooklyn di New York dan Empire State Building.

Wanita yang kini berusia 49 tahun itu diserahkan ke AS, dan dihukum karena percobaan pembunuhan dua tahun kemudian di pengadilan AS.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com