Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pelaku Penyanderaan Sinagoga di AS Sempat Tuntut 'Lady Al-Qaeda' Dibebaskan dari Penjara

COLLEYVILLE, KOMPAS.com - Penyanderaan Sinagoga di AS berakhir setelah tersangka terduga teroris menahan sejumlah orang selama 10 jam di dalam Jemaat Beth Israel di Colleyville.

Agen khusus FBI Matt Desarno mengatakan Tim Penyelamat Sandera,, memasuki sinagoge sekitar pukul 9 malam waktu setempat, membebaskan para sandera dan membunuh tersangka.

Penyelidikan sedang berlangsung dan mereka akan bekerja dengan polisi London dalam kasus ini. Para pejabat mengatakan mereka sudah mengidentifikasi tersangka, tetapi belum akan merilis nama atau motifnya.

Namun, tersangka dilaporkan menuntut pembebasan terpidana teroris Aafia Siddiqu - yang dikenal sebagai “Lady Al-Qaeda”, yang menurut polisi, pelaku sebut sebagai “saudara perempuannya”.

Sementara kepada CNN, Pengacara Aafia, Marwa Elbially, mengatakan melalui telepon bahwa kliennya tidak terlibat dalam situasi penyanderaan.

"Dia tidak ingin ada kekerasan yang dilakukan terhadap manusia mana pun, terutama atas namanya," kata Elbially.

"Itu jelas tidak ada hubungannya dengan Dr Siddiqui atau keluarganya."

Jonh Floyd, dari Council on American-Islamic Relations cabang Houston, juga membenarkan bahwa keluarga Aafia tidak terlibat dalam situasi penyanderaan tersebut. Mereka pun mengaku mengutuk tindakan tersangka.

"Kami ingin penyandera tahu bahwa Dr Aafia Siddiqui dan keluarganya mengutuk keras tindakan ini dan tidak mendukung Anda (pelaku)," tulis Floyd dalam pernyataan yang ditujukan kepada penyandera sebelumnya.

Menurutnya perilaku penyerang secara langsung justru melemahkan upaya pihaknya mencari keadilan untuk Aafia.

Pengacara Annette Lamoreaux yang mewakili saudara kandung Siddiqui, Mohammad, seorang arsitek Houston, mengatakan kepada Daily Mail bahwa “Pria bersenjata itu jelas bukan saudara kandungnya.”

“Saya berbicara dengan Mohammad satu jam yang lalu dan dia sangat marah karena dikaitkan dalam serangan penyandera ini.”

Aafia, menjalani hukuman penjara selama 86 tahun setelah ditangkap di Afghanistan pada 2008 karena percobaan pembunuhan seorang kapten tentara AS.

Ilmuwan saraf kelahiran Pakistan itu ditemukan dengan dua kilogram racun natrium sianida. Dia juga dituduh berencana melakukan serangan kimia di Jembatan Brooklyn di New York dan Empire State Building.

Wanita yang kini berusia 49 tahun itu diserahkan ke AS, dan dihukum karena percobaan pembunuhan dua tahun kemudian di pengadilan AS.

Tapi kebenciannya terhadap AS tampaknya begitu kuat. Selama interogasinya, dia mengambil senapan dari salah satu petugas dan menembak mereka sambil berteriak: “Matilah orang Amerika.”

Aafia Siddiqui dikirim oleh ayahnya, yang adalah seorang ahli bedah saraf dari Pakistan, untuk belajar di AS sendiri pada 1991 setelah memenangkan beasiswa parsial dari MIT (jurusan biologi) dan dari kampus bergengsi Cambridge.

Melansir Daily Mail pada Minggu (16/1/2022), pelaku sempat berbicara dengan seorang rabi New York City pada Sabtu pagi (15/1/2022), dan menuntut rabi perempuan itu membebaskan Aafia Siddiqu.

Walikota Dallas Eric Johnson dan Walikota New York City Eric Adams telah mengerahkan unit patroli tambahan di sinagoga seperti yang dilakukan kota-kota besar lainnya, seperti Los Angeles dan Washington DC.

Polisi mengatakan tidak ada ancaman saat ini bagi masyarakat umum. Kepolisian Colleyville, Texas, sedang melakukan operasi SWAT dan penduduk setempat diperintahkan untuk mengevakuasi daerah tersebut.

https://www.kompas.com/global/read/2022/01/16/183000070/pelaku-penyanderaan-sinagoga-di-as-sempat-tuntut-lady-al-qaeda-dibebaskan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke