Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inggris Pangkas Waktu Isolasi Pasien Positif Covid-19 dari 7 Hari Jadi 5 Hari

Kompas.com - 14/01/2022, 13:29 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Sky News

INGGRIS, KOMPAS.com – Pemerintah Inggris akan mengurangi atau memangkas durasi waktu isolasi mandiri pasien Covid-19 dari 7 hari menjadi 5 hari.

Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid mengatakan data dari Badan Keamanan Kesehatan Inggris telah menunjukkan bahwa sekitar 2/3 kasus positif Covid-19 tidak lagi menular pada akhir hari ke-5.

“Kami ingin menggunakan kapasitas pengujian yang telah kami bangun untuk membantu orang-orang ini meninggalkan isolasi dengan aman,” kata Javid sebagaimana dikutip dari Sky News, Kamis (13/1/2022).

Baca juga: Inggris Terapkan Larangan Terbang di Atas Kastil Ratu Elizabeth II karena Alasan Keamanan

Perubahan kebijakan mengenai durasi waktu isolasi mandiri di Inggris ini rencananya akan diberlakukan mulai Senin (17/1/2022).

Alhasil, individu dengan gejala Covid-19 atai dii tes posotif Covid-19 akan diperbolehkan meninggalkan masa isolasi 5 hari penuh asalkan mereka memiliki tes Covid-19 negatif pada hari ke-5 dan hari ke-6.

"Dua tes ini sangat penting untuk rencana yang seimbang dan proporsional ini, dan saya mendorong semua orang untuk memanfaatkan kapasitas yang telah kami bangun dalam pengujian, sehingga kami dapat memulihkan kebebasan ke negara ini sambil menjaga semua orang tetap aman," kata Pak Javid.

Menteri kesehatan bayangan Partai Buruh, Wes Streeting, menyambut baik pengumuman dari Javid tersebut. Tetapi, dia menyerukan agar pengujian harus "diselesaikan".

"Sebelum Natal (2021) dia memberi tahu kami bahwa tidak ada masalah dengan pasokan (alat tes Covid-19)," kata nya.

Baca juga: Sejarah Panjang Istana Buckingham, Kediaman Resmi Ratu Inggris

Saat ini, individu di Inggris yang dites positif Covid-19 dapat mengakhiri masa isolasi mereka setelah 7 hari jika mereka menerima tes aliran lateral negatif pada hari ke-6 dan hari ke-7, dengan tes diambil dalam 24 jam.

Perubahan durasi waktu isolasi itu diperkenalkan tepat sebelum Natal, tetapi ada seruan kepada pemerintah untuk mengurangi periode isolasi lagi karena tekanan terus-menerus pada NHS dan tempat kerja yang disebabkan oleh tingginya jumlah orang yang mengisolasi.

Tetapi, kekhawatiran sempat diungkapkan tentang potensi jika langkah pengurangan masa isolasi dapat mendorong peningkatan infeksi.

Matthew Taylor, kepala eksekutif Konfederasi NHS, mengatakan pengurangan masa isolasi mandiri bagi pasien Covid-19 adalah langkah pragmatis yang akan disambut baik oleh para pemimpin jika itu dapat berarti akan ada lebih banyak pekerja kesehatan dan perawatan yang cukup sehat bisa kembali ke garis depan dan tidak secara signifikan menambah risiko penyebaran virus.

Baca juga: Pakar Inggris: Deltacron Hasil Kesalahan Lab, Bukan Varian Baru Covid-19

Dampak pengurangan masa isolasi menjadi 5 hari

Penelitian baru oleh UKHSA menunjukkan bahwa hanya 1 dari 20 kasus yang masih menular dengan dua tes aliran lateral negatif pada hari ke-7, yang hampir sama dengan 5 persen kasus yang dilepaskan setelah 10 hari tanpa tes.

Namun, skenario model mereka menunjukkan bahwa lebih dari 30 persen kasus masih menular pada hari ke-6.

Meskipun penelitian tidak termasuk kasus dengan varian Omicron, evaluasi terpisah oleh NHS Test and Trace telah menunjukkan hasil yang sebanding untuk varian baru.

Ancaman Covid-19 masih besar di Inggris

Menteri Kesehatan Inggris menyadari virus corona masih bersama masyarakat dan masih ada kemungkinan datangnya minggu-minggu yang sulit di depan.

Tetapi, Javid mengatakan data dari Kantor Statistik Nasional Inggris menunjukkan tanda-tanda yang menggembirakan bahwa infeksi turun di London dan bagian timur Inggris.

Selain itu, sudah ada tanda-tanda awal bahwa tingkat rawat inap mulai di Inggris melambat.

Tapi, dia menyampaikan bahwa infeksi meningkat di bagian lain negara itu dan datanya belum mencerminkan dampak orang-orang yang kembali bekerja dan sekolah setelah Natal.

Tentang rawat inap, Javid mengatakan varian Omicron masih berpotensi menyebabkan sejumlah besar orang dirawat di rumah sakit, dengan hampir 17.000 pasien saat ini dirawat di rumah sakit di Inggris.

"Karena jeda antara infeksi dan rawat inap, NHS akan tetap berada di bawah tekanan signifikan selama beberapa minggu ke depan," lanjutnya.

Baca juga: Muncul Undangan PM Inggris Ajak Pejabat Senior Minum-minum Saat Lockdown

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com