Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkat Kematian akibat Kanker di AS Turun 32 Persen, Terendah sejak 1991

Kompas.com - 14/01/2022, 05:54 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber The Hill

KOMPAS.com - Tingkat kematian akibat kanker di AS telah turun hingga sepertiga sejak mencapai puncaknya pada tahun 1991.

Menurut laporan dari American Cancer Society (ACS), hal ini dipicu penurunan kematian akibat kanker paru-paru.

Dilansir The Hill, laporan Statistik Kanker 2022 yang diterbitkan Rabu (12/1/2022) mendokumentasikan penurunan 32 persen kematian akibat kanker.

Baca juga: Penelitian Unair, Bunga Turi Punya Potensi Obati Kanker Payudara

Penurunan terjadi dari sekitar 215 kematian per 100.000 orang pada tahun 1991, menjadi 146 kematian pada tahun 2019.

Jika angka kematian tetap stabil sejak tahun 1991, dan tidak menurun, para peneliti memperkirakan bahwa hampir 3,5 juta lebih pasien kanker akan kehilangan nyawa mereka dalam periode 28 tahun.

Para peneliti mengaitkan penurunan tersebut dipengaruhi orang dengan kanker paru-paru yang hidup lebih lama setelah diagnosis.

Ini juga dipicu lebih sedikit orang yang merokok dalam beberapa tahun terakhir.

Baca juga: Deteksi Penyakit Kanker, Ilmuwan Kembangkan Tes Darah

Penurunan tahunan kematian akibat kanker paru-paru melampaui penurunan kematian akibat kanker secara keseluruhan.

Angkanya turun hampir 5 persen per tahun antara 2015 dan 2019.

Tingkat skrining nasional untuk kanker paru-paru naik sedikit, dari 3 persen pada tahun 2010 menjadi 5 persen pada tahun 2018.

Tapi itu dikonversi menjadi persentase yang lebih tinggi dari diagnosis sebelumnya. Tingkat kelangsungan hidup juga lebih tinggi, setidaknya tiga tahun setelah diagnosis.

Baca juga: Kenali 6 Gejala Kanker yang Harus Diwaspadai Menurut Dokter

Kemoterapi setelah operasi untuk kanker payudara dan usus besar dan upaya deteksi dini juga berkontribusi pada penurunan kematian.

“Mempercepat penurunan angka kematian akibat kanker menunjukkan kekuatan pencegahan, skrining, diagnosis dini, pengobatan, dan potensi keseluruhan kita untuk bergerak lebih dekat ke dunia tanpa kanker,” kata ACS dalam rilisnya.

Namun, kanker tetap menjadi penyebab kematian kedua di negara itu, dengan 1,9 juta kasus baru dan lebih dari 609.000 kematian akan terjadi tahun ini.

Kanker paru-paru juga menjadi penyebab kematian akibat kanker paling banyak. Para peneliti memperkirakan itu akan menyebabkan sekitar 21 persen kematian akibat kanker tahun ini.

Baca juga: Mengapa Laki-laki Bisa Terkena Kanker Payudara? Ini Kata Dokter

ACS mencatat bahwa laporan tersebut juga tidak memperhitungkan efek pandemi Covid-19 pada diagnosis dan pengobatan karena data kematian meningkat hingga 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com