Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Terbaru: Konsumsi Minuman Beralkohol Jadi Penyebab 700.000 Kasus Kanker Baru

Kompas.com - 04/08/2021, 17:58 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber The Hill

KOMPAS.com - Sebuah studi baru yang diterbitkan jurnal medis The Lancet, menunjukkan bahwa konsumsi alkohol menjadi penyebab di lebih dari 700.000 kasus kanker baru di seluruh dunia tahun lalu.

Dilansir The Hill, angka-angka yang disajikan dalam penelitian ini mewakili sekitar 4,1 persen dari semua kasus kanker baru pada tahun 2020.

Sekitar tiga perempat dari kasus baru, yakni berjumlah 568.700, diamati pada pasien pria.

Baca juga: Depresi hingga Pendarahan, Sederet Bahaya Minum Obat dengan Alkohol

Sebagai catatan penelitian, konsumsi alkohol sebelumnya telah dikaitkan dengan kanker saluran pencernaan, usus besar, rektum, hati dan payudara.

Para peneliti mengamati bahwa fraksi yang dapat diatribusikan populasi (PAF), atau persentase populasi yang diyakini terpengaruh, sebenarnya menjadi lebih rendah selama beberapa tahun terakhir dalam skala global.

Mereka menghubungkan ini dengan penurunan konsumsi alkohol secara keseluruhan, terutama di Eropa selatan.

PAF terendah diamati di Afrika utara dan Asia barat di semua jenis kelamin. Khususnya, wilayah ini adalah rumah bagi populasi besar orang Muslim yang umumnya tidak mengonsumsi alkohol.

Sementara, PAF tertinggi dari kanker yang disebabkan oleh alkohol, diamati pada pria di Asia timur serta pria dan wanita di Eropa tengah dan timur.

Baca juga: Kecanduan Alkohol Meningkatkan Risiko Kanker Hati

Sebagian besar kasus dikaitkan dengan "peminum berisiko dan berat," tetapi lebih dari 100.000, juga dikaitkan dengan konsumsi minum sedang.

Menurut para peneliti, ada banyak jalan di mana alkohol dapat menyebabkan kanker, termasuk kerusakan yang disebabkan oleh metabolit alkohol asetaldehida, yakni karsinogen yang diketahui, serta perubahan hormonal yang disebabkan oleh alkohol.

Etanol juga dapat berkontribusi terhadap kanker dengan bertindak sebagai pelarut karsinogen lain seperti bahan kimia yang ditemukan dalam tembakau.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com