Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deteksi Penyakit Kanker, Ilmuwan Kembangkan Tes Darah

Kompas.com - 12/01/2022, 08:01 WIB
Mela Arnani,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Para ilmuwan telah mengembangkan tes darah deteksi kanker, yang dapat membantu mendeteksi penyakit kanker pada orang dengan gejala nonspesifik seperti penurunan berat badan atau kelelahan.

Tes darah ini tidak hanya mampu mendeteksi keberadaan kanker, tapi juga penyebaran penyakit ke seluruh tubuh, yang seringkali dikategorikan dalam stadium kanker.

Menurut salah satu peneliti dari Universitas Oxford Dr James Larkin, penyakit kanker berkaitan erat dengan waktu, karena jika tidak segera ditangani akan menjadi parah.

“Masalah yang dialami di masa lalu adalah jika memang menderita kanker, kanker terus tumbuh sepanjang waktu, dan ketika pasien kembali (ke fasilitas kesehatan), kankernya seringkali cukup parah,”ujar Larkin seperti dikutip dari The Guardian, Selasa (11/1/2022).

Penelitian tentang deteksi kanker ini diharapkan dapat dengan cepat menguji pasien terkait penyakit kanker, agar segera mendapatkan penanganan dini.

Seperti diketahui, saat ini pasien yang didiagnosis menderita kanker harus menjalani pencitraan dan pengujian tertentu untuk mengetahui keberadaan kanker telah menyebar ke bagian tubuh lainnya. Kanker yang telah menyebar ke seluruh tubuh disebut kanker metastatik.

Baca juga: Ilmuwan Australia Kembangkan Tes Darah yang Bisa Deteksi Kanker Kulit

 

Sebagai tindakan deteksi kanker, pasien dengan tumor di satu area ditawarkan pengobatan lokal seperti operasi, sedangkan kanker yang telah menyebar ke seluruh tubuh membutuhkan perawatan berupa kemoterapi atau terapi hormon.

Melansir Science Focus, tes darah baru yang dikembangkan tersebut, telah berhasil mengidentifikasi kanker metastatik pada 94 persen dari 300 pasien yang dijadikan sampel.

Tes darah yang dikembangkan oleh para peneliti di University of Oxford, menggunakan teknik baru yang disebut metabolomik NMR.

Tes deteksi kanker tersebut akan mengidentifikasi keberadaan biomarker dalam darah atau metabolit, yaitu bahan kimia kecil yang diproduksi secara alami oleh tubuh kita.

“Metabolit adalah molekul kecil dalam darah seperti glukosa, asam laktat, atau asam amino,” jelas Larkin.

Dalam studi tes darah deteksi kanker ini, menurut dia, pola yang tepat dari metabolit dalam darah bervariasi tergantung pada apa yang terjadi di tubuh, sesuatu yang dipengaruhi oleh penyakit seperti kanker.

Baca juga: Metode Tes Darah Jenis Baru Diklaim Bisa Deteksi Dini Kanker

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com