Dia mengaku telah memerintahkan penyelidikan dan menerapkan peraturan yang kuat untuk memastikan pencegahan tragedi semacam itu berulang.
Pihak berwenang memperingatkan akhir pekan lalu bahwa terlalu banyak kendaraan yang mencoba memasuki kota wisata Murree. Tetapi itu gagal untuk mencegah gerombolan pelancong harian dari ibu kota.
"Bukan hanya para turis, tetapi penduduk lokal juga menghadapi masalah yang parah," kata turis Abbasi kepada AFP.
“Silinder gas telah habis dan air minum tidak tersedia di sebagian besar wilayah - mungkin beku atau pipa air telah rusak karena dingin yang parah.”
Dia mengatakan hotel-hotel di kota itu kehabisan makanan, dan layanan telepon seluler tidak merata.
View this post on Instagram
Baca juga: Cerita 61 Orang Terkurung dalam Pub Tertinggi Inggris yang Tertimbun Salju Selama Tiga Hari
Kota berpenduduk sekitar 30.000 orang ini berada di sisi perbukitan dan lembah yang curam, dan dilalui oleh jalan-jalan sempit yang sering macet bahkan dalam cuaca yang baik.
Sheikh Rashid mengatakan penduduk telah melindungi orang-orang yang terperangkap di kota. Mereka menyediakan selimut dan makanan bagi orang yang bisa mereka jangkau.
Pihak berwenang mengatakan sekolah-sekolah dan gedung-gedung pemerintah telah menampung mereka yang dapat mencapai kota dari jalan-jalan yang tersumbat.
Helikopter juga disiagakan saat cuaca cerah. Di antara yang tewas adalah 10 pria, 10 anak-anak dan dua wanita.
At least 16 tourists died in the cold in northern Pakistan after being stranded in their vehicles, after thousands of people flocked to Murree, a hill station, to enjoy the snow https://t.co/dCPU89h1De pic.twitter.com/LS2RBttl54
— Reuters (@Reuters) January 8, 2022
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.